SAMPANG – Rp2 miliaran Kostum Rekor MURI kualitasnya jelek. Sehingga banyak dontaur paksaan rekor MURI mengeluh. Diketahui saat ini, jeleknya kualitas kostum rekor MURI menjadi perbincangan trending di grup-grup Whtsapp (WA) di Kabupaten Sampang. Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang meminta Sekertaris Daerah (Sekda) Bertanggung jawab pada kostum yang sedang viral itu.
Menurut Pantauan Madura Raya, kostum yang telan anggaran hingga Rp2 miliar dari penarikan itu, menjadi perbincangan hangat di grup-grup (WA). Pada beberapa group WA itu, kostum dibuka dan dibeber kualitasnya. Bahkan, dalam video yang tersebar, terdapat sobekan pada kostum rekor MURI itu.
Salah satu penerima kostum Reko MURI mengeluhkan, bahwa kostum rekor MURI tidak sesuai harga. Sebab ukuran leher pada kostum itu asal-asalan, alias tidak sesuai diameter pakaian.
“Padahal harganya Rp200 ribu, eh hasilnya justru mengecewakan,” keluh pembeli kostum rekor MURI yang tidak ingin disebut namanya, Sabtu (24/12/22).
Ia juga mengeluhkan, terdapat sobekan kecil pada bagian bawah kostum. Bahkan formasi batik pada kostum giat senam itu, tidak sama. Sehingga tampak jelas, kalau kostum dikerjakan asal jadi.
“Ada juga yang plastiknya berlebel ukuran L, justru isi XL dan XXL,” kecewanya.
Menyangkut kostum yang kualitasnya tidak sesuai harga itu, Anggota komisi IV DPRD Sampang Moh. Iqbal Fatoni meminta Sekertaris Daerah (Sekda) Sampang Yuliadi Setiawan bertanggung jawab.
“Pengadaan kostum rekor MURI itukan yang menandatangani Sekda, jadi dia yang harus bertanggung-jawab,” pintanya.
Sebab saat ini, beber bung Fafan, persoalannya bukan lagi rekor MURI. Melainkan, sudah masuk ke tataran pembeli produks.
“Saya sudah katakan sebelumnya, Koatum Rekor MURI ini termasuk Proyek,” tudingnya.
(AHe)