SAMPANG – Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang ingin agar problem bencana banjir segera teratasi. Setidaknya ada empat titik rawan banjir yang telah dipetakan. Antara lain, dan yang paling parah 3 desa. Seperti Desa Panyeppen, Margan Toko, Asam Nunggal dan Desa Majengan. Kalau Desa Taman tidak terlalu parah.
Rincian pemetaan itu didengarkan langsung oleh Pj Bupati Rudi Arifiyanto saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrembangcam) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sampang tahun anggaran 2026 Kecamatan Jrengik . Acara diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sampang di Pendopo Kecamatan Jrengik . Kamis, 30/01/2025.
Kita sudah diperingatkan kepada semua kepala Desa di kecamatan Jrengik untuk mitigasi bencana, utamanya musim hujan. Koordinasi dengan PUPR sudah dilaksanakan, untuk menurunkan alat berat pengeruk sumbatan sungai dan mengangkat sampah. Sebagian besar banjir ini memang disebabkan aliran terhambat serta tidak disertai serapan.
“Akibatnya, terjadilah kelebihan kapasitas. Kami harus gerak cepat. Jika perencaanaan, penghitungan dan kajiannya sudah jelas, segera dikoordinasikan dengan Provinsi. Bappeda juga saya minta segera gerak dan tindak lanjut masalah infrastruktur dan jembatan. Komunikasikan itu, dan segera proses,’’ ungkapnya.
Baginya, program penanganan banjir di Kecamatan Jrengik yang paling efektif, itu bukan bantuan yang berupa bahan atau alat. Tetapi bagaimana cara pencegahan agar banjir bisa diatasi dengan baik.
“Kalau informasi dari bapak Pj Bupati, itu nanti akan dibuat serapan-serapan air,” terangnya.
Menurutnya Kecamatan Jrengik sudah masuk unggulan dalam sektor wisata di Desa Taman, terus Desa Asam Nunggal mengembangkan rumput laut bahkan telah di ekspor ke luar negri.
“Tentunya ini menjadi capain luar biasa sehingga kedepannya bagaiamana pemerintah berkolaborasi dengan pihak Desa dalam pengembangan kemajuan Desa, ” pungkasnya. (Md).
