SAMPANG – Saling serang terjadi di debat publik kedua Pilkada Kota Sampang, Selasa, (12/11/2024) malam tadi Berlangsung memanas diGedung Graha Pena JTV, Jl. Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur.
Kedua kandidat paslon adu program sub tema Meningkatkan Layanan Publik Yang Inovatif Inklusif dan Berkeadilan dalam Upaya Menyelesaikan Persoalan Daerah
Debat sempat memanas dengan saling klaim program terbaik dan relevan untuk dilakukan di Kota Sampang. yang pada dasarnya di masa jabatan sebelumnya ditunggangi pasangan H. Idi dan H. Ab namun dalam pertarungan Pilkada 2024 ini pecah kongsi dimana H Slamet Junaidi berpasangan dengan Ra Mahfudz, sedangkan H. Abdullah Hidayah yang posisi sebelumnya di wakil kali ini tetap di posisi wakil yang bergandengan dengan Ra. Mamak.
Dalam enam sesi, KPU telah memangkas waktu pemaparan dan jawaban pertanyaan di masing-masing segmen. Paslon dituntut menyampaikan secara efektif dan efisien. Rabu, 13/11/2024.
Kedua pasangan calon (paslon) percaya diri mengikuti debat kedua. Terlebih mendapat dukungan penuh dari puluhan pendukung masing-masing. Yakni Paslon Nomor urut 1KH. Muhammad Bin Mu’afi Zaini (Kyai Mamak) & H. Abdullah Hidayat (Mas Ab) atau Mandat. Sedangkan nomor urut 2 H. Slamet Junaidi (Aba Idi) & H. Ahmad Mahfud (Ra Mahfud) atau disebut Jimad Sakteh.
Paslon nomor urut 01 Mandat, melalui calon wakil bupati H. AB, sempat kebingungan saat mengajukan pertanyaan yang mengandung istilah “Spending Mandatori” kepada Paslon nomor urut 02 JIMAD SAKTEH. Moderator pun meminta Paslon 01 untuk menjelaskan arti istilah tersebut.
“Mohon maaf, Bapak, pasangan nomor urut 01, bisa dijelaskan apa itu ‘Spending Mandatori’?” ujar moderator.
Pertanyaan yang semula diajukan oleh H. AB akhirnya diambil alih oleh Ra Mamak, karena Paslon 01 Mandat terlihat kesulitan memberikan penjelasan. Momen tersebut sempat membuat suasana sedikit canggung, sementara Paslon nomor urut 02 JIMAD SAKTEH dengan lancar menjawab pertanyaan berdasarkan data dan fakta di lapangan.
Cabup 02, Slamet Junaidi mengatakan, ada lima program yang telah berhasil dilakukan terkait pelayanan publik. Pertama adalah pelayanan sektor pendidikan dan pesantren dengan memberikan beasiswa melalui yayasan beasiswa Sampang yang bersumber dari APBD dan dana CSR, pengangkatan guru honorer menjadi P3K.
“Memberikan bantuan bos Madin untuk 1500 ustadz-ustadzah dan memberikan insentif kepada 6000 guru ngaji,” katanya.
Kedua, lanjut Slamet Junaidi, di sektor kesehatan yaitu dengan memberikan layanan kesehatan gratis plus, melengkapi alat kesehatan rumah sakit dan Puskesmas.
“22 Puskesmas menjadi BLUD dan terakhir rencana relokasi,” lanjutnya.(Md).