SAMPANG – Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya peledakan (blow out) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran.
Masyarakat pesisir yang yang mendiami sekitar kawasan pesisir selatan Kabupaten Sampang, dalam beberapa pekan terakhir menjadi pihak yang paling dirugikan atas peristiwa semburan minyak dan gas milik Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) yang merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproduksi gas dari Lapangan MAC di Selat Madura, Jatim, Rabu, 26/10/2022.
Kejadian tersebut, membuat para nelayan penghasilan menurun lantaran Dampak pengeboran minyak yang dilakukan oleh HCML
Dari informasi yang terus berkembang di lapangan, saat ini tidak hanya sudah menyebar dari perairan di selat Saja, namun juga sudah sampai di perairan lainnya.
Para nelayan yang terdiri dari pulau mandangin, camplong taddan dan para nelayan dari desa pangarengan, gulbung yang melakukan pengamatan langsung di lokasi, menyatakan bahwa hasil tangkapan nelayan saat ini menurun di duga adanya pengeboran minyak yang dilakukan oleh HCML ini,
“Masyarakat yang tinggal di sekitar desa-desa tersebut, merasakan dampak langsung dari pengeboman minyak milik HCML,” ungkap warga pesisir selatan Sampang.
Padahal, lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga negara Indonesia. Indonesia berada diposisi yang sangat rentan terhadap dampak dari kerusakan ekosistem laut. Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut perlu dikendalikan karena dengan adanya pencemaran air laut dapat mengurangi pemanfaatan air tersebut. Jumlah limbah di Indonesia ini semakin lama kian bertambah dan membesar. Selain dampak estetikanya yang sudah jelas kita lihat didepan mata, dampak lain yang dapat merugikan semua makhluk hidup juga kian mengancam kita bila pencemaran ini dilakukan secara terus menerus.
“Karena, akhir-akhir ini muncul berbagai kasus yang terkait dengan dampak buruk apabila kita terus melakukan pencemaran dan pengerusakan ekosistem laut kita”ungkap Para nelayan.(mohdy).