SAMPANG – Keberadaan Alun – Alun Trunojoyo Sampang mampu meningkatkan perekonomian khususnya untuk para pedagang kaki lima ( PKL ) akan tetapi angka kemiskinan di kabupaten Sampang tetap berada paling buncit dari data Data Badan Pusat Statistik Sampang. Minggu, 08/09/2024
Koordinator Fungsi Sosial BPS Sampang, Mita mengungkap faktor terjadinya kenaikan penduduk miskin di Kota Bahari ini, naiknya harga kebutuhan pokok tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan pada beberapa penduduk.
“Juga karena turunnya produksi padi di bidang pertanian, sebab rata – rata penduduk miskin di Sampang bekerja di sektor pertanian,” tuturnya
Diketahui Angka penduduk miskin di Kabupaten Sampang Madura hingga 2024 ini bertambah 0,15 persen atau sebanyak 3,74 ribu jiwa.
Data Badan Pusat Statistik Sampang mencatat pada tahun 2023 angka kemiskinan mencapai 21,61 persen atau 221,72 jiwa. Sedangkan tahun 2022 capai 21,61 persen atau 217,97 jiwa.
Untuk mengukur kemiskinan pihaknya menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar, yakni dari sisi ekonomi, juga dari sisi nilai pengeluaran kebutuhan minuman makanan yang disetorkan dengan 2100 kalori perkapita perhari. Kategori miskin kata Mita adalah penduduk yang memiliki rata – rata pengeluaran per kapita perbulan sebesar Rp. 454.716 ribu.
“Jika orang miskin itu dalam satu rumah tangga terdiri dari 4 orang, maka pengeluaran perbulan kurang dari Rp. 1.818 juta,” ungkapnya.
Sementara menjelang pemilihan Pilkada yang akan sebentar lagi akankah bisa menekankan angka kemiskinan di Kabupaten Sampang ini. (Md).