Ragam  

Iskop Bata-Bata Berpegang Teguh Dengan Kebenaran Walaupun Itu Pahit

BANGKALAN – Salah Satu Organisasi Santri yang tergabung di Ikatan Santri Kokop (ISKOP) Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan, menggelar pengajian umum demi mempererat tali silaturahmi antar santri, pada Ahad (30/04/2023).

Acara yang dialngsungkan dengan milad Iskop ke 22, sekaligus pelantikan pengurus Iskop masa bakti 2023-2024 itu dihadiri ratusan santri. Bahkan juga dihadiri Ikatan Alumni Bata-Bata dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan.

Muhammad Ali Wafa menuturkan acara tersebut rutin dilakukan setiap setengah tahun sekali. Tapi yang menjadi lebih unik dan memberi kesan terhadap wali santri yakni, beberapa santri yang tergabung dalam organisasi Santri tertua di Ponpes Bata-Bata Iskop beberapa seni ditampilkan ke halayak umum.

“Setelah pengajian umum memang sengaja panitian memberikan hiburan seni pencak silat yang dipelajari oleh santri selama di pondok. Ada tiga seni bela diri yang ditampilkan, diantaranya Pencak Silat Karate, Bambu Kuning, dan Pencak Silat Cobra,” Jelasnya.

Dalam hal tersebut panitia secara tidak langsung ingin menunjukkan ke public, khususnya ke wali murid bahwasanya santri tidak hanya fokus dalam dunia kitab saja. Melainkan sebagai pegangan hidup yang berkelanjutan seni-seni menjaga diri juga dipelajarinya.

“Tentu pesan yang disampaikan dari pengasuh Ponpes Bata-bata, akan diamalkan semampu kami sebagai santrinya. Layakanya yang disampaikan oleh RKH. Ach Mahfudz Abd Qodir mubaligh dalam acara ini. ‘Katakan Yang Benar Walaupun Itu Pahit’,” ungkap ali sapaan akrab santri kelas tiga Madrasah Aliyah itu.

RKH. Ach Mahfudz Abd Qodir salah satu keluarga Besar Pondok Pesantren Bata-Bata saat menjadi mubaligh menerangkan. Sepantasnya seorang santri berpegang teguh pada hadis yang berbunyi “Qulil Haqqa Walau Kana Murran” Artinya: Sampaikan kebenaran meskipun itu pahit.

“Katakan yang benar walaupun itu pahit, dalam hal ini yang dimaksud tidak hanya itu saja. Akan tetapi bukan hanya dikatakan memaluilisan saja, melaikan seberapa kuat kita memegang prinsip itu,” Dauhnya.

Ra Mahfudz juga menegasakan bahwa kalimat tersebut juga bisa diaplikasikan melalui tindakan juga sama. Namun lebih utama nahesat yang baik, adalah nasehat yang disampaikan secara langsung kepada orangnya, secara berhadap-hadapan,” terangnya.(AK)

Exit mobile version