Minimnya Cakupan Imunisasi Pada Anak Penyebab Faktor Virus Campak

SAMPANG —Campak akan sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampaknya dapat menyebabkan diare berat hingga kematian

Banyaknya jumlah anak yang terserang penyakit campak atau measles di Kabupaten Sampang pada tahun 2022 cukup tinggi yakni mencapai 283 kasus.

Komplikasi campak ini umumnya berat, kalau campak mengenai anak yang gizinya jelek maka anak ini bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, infeksi di selaput matanya sampai menimbulkan kebutaan. Ini yang kita khawatirkan

Angka itu tercatat selama 6 bulan sejak Bulan Juli sampai Desember 2022 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Sampang, Selasa, 28/02/2023.

Dr. Abdullah Najich Kepala Dinkes dan KB Kabupaten Sampang melalui Staf Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Surveilans Imunisasi, Esti Utami mengatakan bahwa kasus campak di wilayah kerjanya tidak hanya menyerang anak usia 5 tahun ke bawah, namun juga usia 1 tahun ke atas.

Faktor banyaknya kasus anak terjangkit virus yang ditandai sejumlah gejala, salah satunya ruam di seluruh tubuh itu karena minimnya imunisasi.
Penyebabnya karena sudah 2 tahun berturut-turut Indonesia tidak bisa mencapai target untuk pelayanan imunisasi rutin. Sehingga banyak anak-anak yang tidak diimunisasi rutin akibat COVID-19.

“Selama ini cakupan imunisasi kami memang kurang,”terangnya

terlebih saat pandemi Covid-19 Tahun kemarin. Sehingga ini menjadi salah satu faktor” ungkapnya

Pemerintah menargetkan eliminasi campak rubella tahun 2023 secepatnya. Eliminasi itu adalah suatu keadaan di mana kita bisa menekan sedemikian rupa angka dari kesakitan akibat campak ini, sehingga tentu tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat lagi.
(Md)

Exit mobile version