SAMPANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang terus meningkatkan atensi adanya penyakit campak yang ada diwilayah kerjanya seiring dengan pemerintah mengkonfirmasi adanya pasien yang terinfeksi campak
dr. Yuliono, Kabid P2P Dinkes Sampang mengatakan campak memiliki gejala yang mirip dengan campak dan cacar air. Namun campk emiliki gejala yang khas seperti mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius, ruam yang dapat muncul di hari pertama atau hari ketiga terjangkit.
“Selain itu ruam dapat berupa benjolan, ruam dapat berisi cairan dan bernanah, kesembuhan ruam biasanya 3-4 minggu,” Ujarnya Rabu, 26/10/2022
Ia menyebut pembesaran kelenjar getah bening, ruam dapat menyebar mulai dri kepala, wajah, telapak tangan dan kaki, serta anggota tubuh lainnya juga menjadi gejala lainnya.
Cacar monyet sangat beresiko terjadi pada anak-anak dengan kondisi imun yang kurang baik seperti mengalami gizi buruk, penderita HIV dan TBC.
“Jika anak itu terinfeksi dalam kondisi bugar maka pemulihan akan lebih cepat dan baik,” Tambahnya.
Karena penularannya yang disebarkan oleh virus seperti melalui percikan air, bersin dan batuk yang tidak ditutup, Ia menyarankan kepada masyarakat lebih baik melakukan isolasi mandiri, menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Meski resiko kematiannya lebih rendah dari Covid-19, ia mengimbau kepada masyarakat untuk berbondong membawa anak atau keluarga menuju pos kesehatan untuk divaksin agar mengurangi resiko terinfeksi penyakit menular.
“Ada kegiatan yang dicanangkan pemerintah yakni BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional), ayo ramai-ramai membawa anak untuk divaksin,” tutupnya. (Mohdy)