SAMPANG – Intensitas latihan Tim Sepak Bola Persatuan Sepak bola Gulbung (PSG) Sampang tidak berkurang meski bulan Ramadan. Head Coach Tim PSG Hamdani mengatakan, untuk program latihan masih tetap sama meski bulan puasa.
Pemain mulai diberi materi pemahaman taktikal secara keseluruhan, serta memperbanyak diskusi. Sehingga, dia berharap pemain memiliki pemahaman otomatis tentang tanggung jawab dan kewajibannya.
”Puasa lebih banyak diskusi taktikal untuk membentuk mindset pemain, jadi mereka bisa share dan menerima ilmu dengan mudah, serta menjalin silaturahmi,” tuturnya. Sabtu, 22/03/2025.
Menurut dia, di bulan Ramadan ini pemain mulai adaptasi training. Setelah latihan ringan, pemain akan mengikuti bermain sesama tim.
Teknik ini memang harus diajarkan, sebab sebagian besar merupakan pemain amatir dari SSB. Sehingga harus diajarkan bermain individu, unit, maupun tim. Selain itu, pemain diberikan tanggung jawab di bagian masing-masing, tengah, belakang, dan depan. Misalnya pemain belakang diberi persoalan kemudian pemain tengah maupun depan akan menjawab secara bergantian. Sehingga chemistry yang diinginkan bisa tercapai.
”Kita mulai bangun chemistry mereka, salah satunya dengan memperbanyak diskusi dan soal ringan,” ucapnya.
Hamdani mengaku ada rencana uji coba, tapi sejumlah tim lawan minta setelah Lebaran mendatang. Seperti tim Jawa Timur Malang, Sidoarjo hingga Batu.
”Kalau uji coba kapanpun kita siap, pemain tetap antusias meski latihan saat puasa,” imbuhnya.
Menurutnya, bulan depan akan ada Turnamen Gajayana Cup di kota Malang diperkirakan akan dilaksanakan pasca Hari Raya Idul Fitri. akan tetapi mengenai jadwalnya kayaknya belum bisa terlaksana akibat benturan dengan kompetisi Liga 3 dan Liga 4.
Sehingga, timnya memilih untuk menunggu informasi lebih lanjut dari panitia pelaksana terkait pertandingan turnamen tersebut.
”Sementara kami menunggu jadwal pertandingan dari panitianya,” ujarnya.
Sementara Bambang pemain PSG Meski harus beradaptasi dengan kondisi fisik yang berbeda saat berpuasa, tetap menunjukkan semangat juang tinggi di atas lapangan.
Bagi seorang pesepakbola menjaga kondisi tubuh saat Ramadan menjadi kunci utama agar tetap prima. Bambang mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengalami kendala berarti dalam menjalani latihan dan pertandingan selama bulan puasa. Kuncinya? Pola makan yang seimbang dan waktu istirahat yang cukup.
“Tidak mudah bertanding di bulan puasa. Siang kita berpuasa, lalu saat berbuka kita juga tidak bisa makan terlalu banyak karena perut bisa terasa sakit,” ungkapnya.
Ramadan bukanlah halangan untuk tetap tampil maksimal. Sebaliknya, bulan suci ini menjadi ajang pembuktian bahwa semangat dan disiplin bisa berjalan seiring dengan ketakwaan. Dengan mentalitas yang kuat dan strategi yang tepat, dan rekan-rekannya di PSG siap memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. (Md).