Sholawat di Kampung Taman Ragung, Harmoni Ibadah dan Budaya yang Terus Hidup

SAMPANG – Ratusan warga memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dengan bersholawat dengan iringan musik alat tradisional di Kampung Taman, Desa Raging, Kecamatan Pangarengan. Senin, 30/09/2024.

Tradisi iringin musik dengan alat tradisional seperti bekas tandon air serta alat seadanya itu merupakan bagian dari acara untuk memeriahkan peringatatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bebeberapa jam sebelum acara dimulai ratusan warga mulai berdatangan ke lokasi acara, di sebuah halaman rumah milik tokoh masyatakat kediaman H.Syukron Tidak hanya pria dan wanita dewasa, namun juga tampak anak-anak dan orangtua.

Sebelum acara dimulai, sejumlah pria setengah baya tampak memainkan kesenian “gembrung”, sholawat nabi dengan langgu sholawat nabi

“Mereka membaca syair sholawat nabi diiringi musik musik tradisional yang terdiri dari terbang, ketipung, dan kendang, ” ucap H.Dohri selaku pimpinan Sholawat

Bukan hanya itu, lagu dan alat musik tersebut sebagai wadah bersholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagai persambungan tali antara sang maha pencipta.

Ada kekuatan religi dan bentuk spritualitas saat menyanyikan lagu dan kasidah. Manusia akan dibawa pada suasana kefakiran atas dirinya, ketidakmampuan atas kehendaknya.

“Ini bentuk kebutuhan dan ketergantungan sebagai mahluk yang fakir atas kekuasaan sang maha pencipta, ” terangnya.

Sementara H.Badri mengatakan bahwa, Sholawat adalah tradisi yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan umat Islam. Tradisi ini merupakan bentuk pujian dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, biasanya dilantunkan dengan iringan musik atau secara lisan dalam berbagai acara keagamaan maupun sosial.

“Dalam Islam, melantunkan sholawat merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, ” ungkapnya.

Tujuannya adalah untuk mempererat silaturahmi. Dengan adanya sholawat, kita bisa mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Ini juga merupakan kegiatan positif bagi anak-anak, dan dengan adanya tradisi sholawatan ini, kampung terasa lebih aman dan berkah.

“Banyak manfaat yang bisa saya dapatkan dari sholawatan ini. Di antaranya adalah ketenangan jiwa bagi saya sendiri. Selain itu, Alhamdulillah rejeki lancar terus berkah dari sholawat,” pungkasnya. (Md).

Exit mobile version