SAMPANG – Bantuan air bersih untuk 26 Desa yang terdampak kering kritis di Kabupaten Sampang hingga saat ini belum ada kepastian dengan alasan pengajuan kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Provinsi belum mendapatkan jawaban.
Perlu diketahui, pendistribusian air bersih tersebut melalui tahapan yang pelik. Pertama BPBD berkirim surat kepada pihak PDAM sebagai lembaga kerjasama dengan tujuan mengetahui biaya. Setelah adanya kesepakatan baru diajukan ke pusat. Namun hingga saat ini belum menemukan kepastian.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang Moh. Imam menyatakan, bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum menerima kabar kelanjutan dari BPBD provinsi.
“Jadi kami masih belum bisa memastikan kapan penyaluran itu dilakukan,” ucapnya, Jumat 28/07/2023.
Karena belum ada informasi pasti yang diterima dari pusat, pihaknya masih belum bisa memberikan jawaban pasti. Namun untuk itu, pihaknya tidak akan tinggal diam dan berencana melakukan koordinasi dengan pimpinan.
“Apa bisa nanti kita gunakan anggaran Kabupaten atau tidak, akan kami bicarakan dulu terhadap pimpinan,” terangnya.
Dari 62 Desa yang tercatat mendapatkan bantuan air bersih itu, nantinya setiap Desa akan mendapatkan 5 rit air bersih dengan total anggaran yang diajukan ke Provinsi sebesar Rp 156 juta. (FS)