Inovasi Penanggulangan Bencana Di Sampang Terbilang Lambat

SAMPANG – Beberapa bencana yang ada di Kabupaten Sampang butuh penanganan serius dari dinas terkait. Baik kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai serta petugas lapangan yang selalu siaga pada titik rawan bencana. Karena bencana datang tidak hanya pada saat musim hujan, tetapi pada musim kemarau juga bisa terjadi.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang Moh. Imam menyatakan bahwa, untuk penanggulangan bencana perlu melakukan inovasi. Hal itu sesuai dengan keinginan pemerintah kabupaten (Pemkab) bahwa semua organisasi perangkat daerah (OPD) harus membuat terobosan atau inovasi.

Maka, meskipun terbilang lambat badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sampang menyediakan ruang konsultasi edukasi peralatan bencana (Rusipena) yang ditujukan untuk memperkenalkan ancaman bencana kepada masyarakat.

“Karena bencana di Sampang ada bencana Banjir, kekeringan, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, gelombang esktrim dan abrasi,” jelasnya, Kamis, 20/07/2023.

Di dalam ruangan itu masyarakat bisa melihat fasilitas evakuasi, misalnya peralatan renang dan puting beliung, sehingga masyarakat yang datang bisa belajar dan mengetahui alat dalam penanggulangan bencana.

“Karena selama ini pengetahuan masyarakat masih minim dalam hal penanggulangan bencana,” pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang Putut Tri Cahyoko menyampaikan, bahwa dengan adanya inovasi tersebut dapat membantu masyarakat dalam memberikan pengetahuan penanggulangan bencana.

“Pada prinsipnya kami hanya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat,” tandasnya. (FS)

Exit mobile version