Warga Kerap Perbaiki Jembatan Secara Swadaya, BPBD: Yang Mengatur Pusat

SAMPANG – Jembatan yang menjadi akses penting antara Desa Daleman dan Desa Pesarenan, Kecamatan Kedungdung perlu ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Sebab jembatan tersebut roboh sejak tahun 2020 diterjang banjir sehingga warga setempat harus memperbaiki secara swadaya.

Akan tetapi, jembatan yang menjadi perlintasan kedua Desa itu hingga saat ini masih belum ada realisasi pembangunan, sehingga demi kelancaran perekonomian, pendidikan dan kepentingan lain warga kerap melakukan perbaikan secara swadaya agar jembatan tersebut berfungsi meski tidak maksimal.

“Perbaikan itu dilakukan semata-mata agar bisa dilintasi meskipun kadang sangat mengkhawatirkan,” ungkap Hosairi warga setempat, Minggu 16/07/2023.

Menurut Hosairi, perbaikan yang dilakukan secara swadaya hanya bisa menggunakan bahan seadanya dan dimungkinkan tidak bisa bertahan lama sehingga perlu dilakukan perbaikan secara berulang-ulang.

Untuk itu warga sangat membutuhkan bantuan pemerintah sebagaimana pembangunan di Sampang saat ini menjadi prioritas demi kemajuan infrastruktur untuk mendukung kebangkitan ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Perbaikan jembatan tidak mungkin selamanya bisa dilakukan oleh warga, karena tanggung jawab untuk kepentingan keluarga juga menjadi prioritas

“Jadi saya berharap kepada pemerintah setempat supaya segera perbaiki jembatan kami, biar aktivitas kami kembali normal,” Harapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Rekontruksi badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sampang Fajar Arif menyampaikan , bahwa jembatan poros yang ada di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, sudah masuk di meja Kementrian Keuangan (Kemenkeu).

“Artinya, kalau sudah ada di meja Kemenkeu sudah masuk tahap akhir. Cuma kalau saya mau memastikan kapan-kapannya kan tidak mungkin, soalnya saya hanya pelaksana saja, yang mengatur tetap pusat,” pungkasnya. (FS)