SAMPANG – Jalan lingkar selatan atau (JLS) yang diberi nama Jalan Halim perdanakusuma dimana Pembangunan JLS dikerjakan sepanjang 7,4 kilometer. Jalur ini melewati Desa Aeng Sareh, Desa Pangongsean dan Patarongan Kecamatan Torjun, Rabu, 07/06/2023.
Mega proyek JLS yang menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar Rp 204,5 milliar, yang pastinya akan dibebankan kepada masyarakat Sampang hingga tahun 2027 melalui sumber pendapatan daerah untuk pelunasan pinjaman tersebut.
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Sampang hingga kini belum melakulan kajian terhadap dampak ekonomi pascapembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS).
Anggota Komisi III DPRD Sampang Abdus Salam meminta pemerintah melakukan kajian dampak positif JLS bagi sektor ekonomi masyarakat.
“Kalau tidak dikaji secara detail, maka kami tidak mengetahui, apakah berdampak positif atau tidak bagi masyarakat, harus ada evaluasi,” ungkapnya.
Setiap tahun APBD Sampang harus dipangkas kurang lebih Rp50 miliar untuk bayar utang, makanya harus dijelaskan, hal apa yang mesti diperbaiki dan sebagainya, bukan malah terkesan acuh tak acuh terhadap kajian detailnya.
Sementara Kepala Bappeda Litbang Sampang Umi Hanik Laila menjelaskan bahwa kajian terkait JLS hubungannya dengan peningkatan sektor ekonomi masyarakat tidak dilaksanakan sebab terkendala anggaran.
“Anggaran kami sangat terbatas, dan belum jelas kapan akan dilakukan kajian,” ungkapnya .
Merujuk kepada peruntukannya, lanjut Hanik, pembangunan JLS diorientasikan pada peningkatan produktivitas masyarakat di sektor perumahan, perdagangan dan jasa.
“Anggaran kajiannya dimasukkan dalam program-program prioritas lainnya, sehingga kami tidak bisa memastikan kapan akan mengkaji secara detail disektor peningkatan perekonomian ini,” pungkasnya.
(Md)