Banyak Parkir Liar, PAD Kota Sampang Tak Penuhi Target

SAMPANG – Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi target capaian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sampang menurun sangat drastis. Hal itu salah satunya disebabkan banyak petugas parkir liar, sehingga PAD tidak dapat terpenuhi.

Banyaknya Puluhan Jukir (Juru Parkir) di Kabupaten Sampang tidak mendapat gaji dari Dishub Sampang sehingga berimbas adanya beberapa juru parkir yang mengelola sendiri lokasi parkir, Jum’at, 02/06/2023.

Salah satunya yakni di Alun-Alun Trunojoyo Sampang yang dikelola oleh para Juru Parkir secara liar.

Menanggapi tersebut Kepala Dishub Kota Sampang melalui Khotibul Umam Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Sampang mengungkapkan, kalau Dishub Sampang tidak memberikan gaji pada Jukir di Sampang, yang berjumlah 77 orang dari 64 titik lokasi parkir, sebab pendapatan dari sektor parkir masih belum mencukupi.
Umam mengatakan, menurunnya PAD menjadi pekerjaan rumah (PR) dinas yang dipimpinnya. Melihat potensi yang baik PAD bisa meningkat kembali jika lahan parkir bisa dikelola dengan baik sesuai aturan.

“Parkir itu kan melayani masyarakat baik dari dalam atau pun luar kota. Yang kami harapkan Pemkot melalui Dishub dapat memberikan fasilitas lebih kepada pengguna parkir, mulai dari seragam petugas parkir, ID Card, akan menjadi evaluasi kami ke depannya,” katanya.

Hasil pendapatan parkir setiap harinya, Dishub harus membagi 40 persen untuk jukir dan 60 persen masuk PAD Sampang.

“Kita tidak bisa maksimal untuk narik ke jukir, karena kita tidak menggaji mereka. karena kita masih punyak hutang layanan jasa pada kendaraan yang sudah bayar pajak pada tahun 2022 itu masih berlaku sampai 2023, itu kan berlaku 1 tahun,” ujar Umam.

Sedangkan di Kota Sampang, menurutnya, banyak lahan parkir liar yang belum ternaungi Dishub. Hal tersebut, menjadi penyebab PAD di Dishub menurun atau tidak terpenuhi.

Target PAD Sampang dari retribusi parkir sebesar Rp. 1,5 Miliar.

“Target PAD Rp. 1,5 M itu sangat berat bagi kami, masak jukir kita paksa harus naikkan 2 kali lipat, karena mereka tidak digaji. Selain itu saat ini potensi di lapangan memang berkurang, tidak seramai biasanya,” pungkasnya.

(Md)

Exit mobile version