Ragam  

Teknisi Servis TV Tetap Bertahan di Tengah Impitan Zaman

SAMPANG – Servis televisi di Sampang sudah banyak Saingan dan di era zaman sekarang sudah banyak berubah dimakan zaman. Banyak anggapan televisi di Indonesia akan menyusul ‘kematian’ media cetak seperti koran atau majalah. Kemunculan internet dan perkembangan media online yang marak membuat media digital digadang-gadang sebagai penguasa audiens.

Apalagi sekarang TV analog, disebut juga dengan penutupan siaran analog, transisi televisi digital, peralihan ke siaran digital, digitalisasi televisi atau migrasi digital adalah suatu proses di mana teknologi penyiaran televisi analog dikonversi ke dan digantikan oleh televisi digital, Kamis, 02/02/2023.

Satu di antara sedikit teknisi servis televisi yang masih bertahan adalah Moh Sikum, 37 Tahun, yang sudah 7 tahun berkecimpung di dunia teknisi teknologi yang ditemukan oleh John Logie Baird ini

Mengawali karier sebagai teknisi servis di dealer elektronik, ilmu teknisi dan pelayanan konsumen yang telah ia pelajari kemudian membuka sendiri
“Meski banyak teknisi alhamdulillah masih banyak pelanggan yang masih bertahan, meski sangiannya tetangga sendiri,” Tegasnya

Dengan usaha Pentanik Service yang ia rintis pada tahun 2017 silam, pria asal Desa Gunung Maddah, Dusun Ruberuh, Kecamatan Sampang
“Sebenarnya saya sudah cukup tau dan sudah cukup bisa untuk menguasai dalam kerusakan TV dan kipas pewwer dan sound sistem,” ucap sikum.

Menurut guru praktik Saya inisial S di Beda dusun sama Gunung Maddah, dulu pada era tahun 1999-an awal, dengan teknologi televisi yang masih berteknologi analog, banyak prosedur manual menggunakan peralatan dibutuhkan untuk melakukan perbaikan ucapan sikum.
“Dulu kebanyakan apa-apa itu harus dibuka dan diatur pakai peralatan manual seperti obeng dan lain-lain. Setelah ada IC itu, cukup lewat remote saja sudah bisa disesuaikan, misalnya warna dan pengaturan lainnya,” tutur sikum
(Md)

Exit mobile version