Dishub Kurang Anggaran, Perawatan Halte Tak Maksimal

SAMPANG – Perawatan halte di sejumlah titik kota bahari tidak maksimal. Bagaimana tidak, sebab anggaran yang dimiliki Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang hanya Rp 25 juta. Sehingga perawatan hanya dilakukan pada beberapa titik halte saja. Diketahui, perawatan dilakukan hanya sebatas pengecatan, penambahan papan informasi dan pagar.

Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dishub Sampang Khotibul Umam mengatakan, perawatan halte hanya sebatas pengecatan, pemasangan papan pengumuman dan pagar.
“Perawatan hanya sebatas pengecatan, pemasangan papan pengumuman dan pagar saja, ” ucapnya, Kamis (8/12/22).

Diakuinya, Pengecatan dilakukan di semua titik lokasi halte. Sementara untuk penambahan papan pengumuman dan pagar hanya memprioritaskan wilayah perkotaan.
“Kalau penambahan papan pengumuman dan pagar hanya di area kota,” ungkapnya.

Keterbatasan perawatan halte oleh pihaknya itu, lantaran anggaran yang ada hanya Rp25 juta. Sementara perawatan masing-masing halte tidak sama. Yakni dari 12 halte yang tersebar di kota bahari itu ada yang besar dan kecil. Sehingga, pihaknya tidak bisa menentukan anggaran perawatan di masing-masing halte. Hanya saja saat ditanya rincian anggaran yang di gelontorkan per halte, ia mengaku tidak tau.
“Ukuran halte yang tersebar itu tidak sama. Total keseluruhan ada 12 halte. Jadi anggarannya berbeda,” sambungnya.

Dari total 12 halte yang tersebar di sejumlah titik itu, hanya tinggal tiga halte yang belum direnovasi. Yakni di Kecamatan Kedungdung, Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Agus Salim. Sedangkan untuk tahun depan, anggaran untuk perawatan halte tidak ada.
“Untuk yang lain sudah kami cat ulang dan beberapa halte sudah kami pasangi pagar,” sumbarnya.

Ia membeberkan, Tidak semua Kecamatan tersedia halte. Sebab penyediaan halte berdasarkan hasil survei instansinya. Misalnya seperti Kecamatan Kedungdung, Ketapang, Tambelangan dan Kecamatan Sampang.
“Sementara selain Kecamatan itu tidak ada haltenya,” bebernya.

Sementara warga Kecamatan Jrengik Syakur mengatakan, seharusnya tiap kecamatan itu dibangun halte. Kalau hanya beberapa Kecamatan saja, itu namanya pilih kasih. Akibatnya, gara-gara keberadaan halte tidak merata ke 14 Kecamatan, Sampang tidak jadi hebat bermartabat.
“Seharusnya dibangun halte semua, jangan hanya di beberapa dari sekian banyaknya Kecamatan yang dibangun halte itu, ” pungkasnya.
(AHe)

Exit mobile version