Enam Kelas Sekaligus Selama 22 Tahun Rusak Tidak Ada Perbaikan

BANGKALAN – Pentingnya pendidikan dan fasilitas sekolah layak ditempati, tampaknya tidak dirasakan oleh 115 siswa-siswi di SD Negeri Durjan 3 yang berada di Dus/Des Durjan, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan. Sebab, dua gedung bangunan sekolah tersebut, mengalami kerusakan yang cukup parah.

Hal itu dibuktikan dengan tujuh ruangan yang hancur, hingga membahayakan proses belajar mengajar saat kegiatan berlangsung, Rabu (30/11/2022).

Seorang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sekolah tersebut Hariyanto mengatakan, kerusakan sudah berlangsung selama 22 tahun dari tahun 2000 an. Sejauh itu memang tidak pernah mendapatkan bantuan apapun, sampai dari 11 guru yang ada mengadakan sumbangan untuk memperbaikinya. Bangunan yang berdiri tahun 70 an itu memang tampak rapuh dan hampir roboh, baik dari segi tembok dan kayu yang ada.

“Yang bolong temboknya itu kelas IV, dan ruang kelas yang sempit itu Kelas III,” tuturnya saat ditemui di lokasi sekolah.

Dia menerangkan hampir semua ruangan mulai dari kelas I, II, III, IV, V, VI mengalami kerusakan yang sangat membahayakan siswa. Dari banyaknya ruangan hanya satu yang rusak ringan yakni ruang guru.

“Dulu yang ditempati kelas III itu ruangan guru, karena kekurangan kelas akhirnya terpaksi ditempati kelas III,” jelas pria yang masih lengkap berpakaian seragam guru putih hitam tersebut.

Dia juga memaparkan bahwa jumlah dari siswa perkelasnya tidak begitu banyak, untuk kelas I hanya 31 siswa, kelas II 17 orsng, dan kelas III ditempati sebanyak 18 orang. Selanjutnya bagi kelas IV 15 orang, kelas V 18, dan kelas VI 16 orang. Semua jumlah tersebut dihasilkan dari semester genap.

“Kalau guru nya ada 11 orang, 8 guru honorer 3 PNS,” ujarnya laki-laki asal Desa Modung, Kecamatan Konang itu.

Dia menambahkan salah satu faktor tidak dapatnya bantuan rehabilitasi sekolah, karena tidak bisa menyetorkan berkas secara lengkap. Dan yang peling urgern yakni terkait kepemilikan surat tanah yang ditempati SD Negeri Durjan 3 tersebut.

“Iya tanahnya masih bermasalah, dengan pemiliknya yang punya sertifikat,” katanya. (AK).

Exit mobile version