BANGKALAN, Gabungan masyarakat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung dinas pertanian kabupaten Bangkalan pada Kamis (24/11/2022). Diketahui ada 1300 orang dari berbagai kalangan, baik Aliansi Pemuda dan masyarakat tani. Hal itu terjadi disebabkan petani geram terhadap Pemkab Bangkalan, atas langka pupuk bersubsidi yang menjadi kebutuhan para petani.
Kordinator Lapangan (Korlap) aksi Kholil mengatakan ingin menyatakan sikap kecewaan atas kinerja Dinas Pertanian. sebab banyaknya keluh kesah masyarakat, dan laporan terkait ketersediaan pupuk yang langka dan akut untuk ditemukan. Selain itu sistem administrasi yang ribet tidak ada sosialisasi dari pihak PPL dan Poktan.
“Makanya pendistribusian pupuk itu terlambat dan menjadi kerugian tersendiri buat masyarakat. Seperti halnya mengalami kegagalan tanaman tani nya,” tuturnya.
Dia menerangkan bagi masyarakat, bertani merupakan mata pencaharian utama untuk bekal hidup selama satu tahun kedepannya. Sehingga langkanya ketersediaan pupuk bersubsidi maupun non subsidi muncul problem dikalangan petani. Menunggu tidak kunjung ada kejelasan, Aliansi Pemuda dan Masyarakat Tani harus bersikap tegas pada Dinas Pertanian Bangkalan.
“Kurang lebih ada enam poin dalam tuntutan kali ini, salah satunya Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Harus Menyelesaikan persoalan Keterbatasan atsu kelangkaan pupuk di Masyarakat baik yang subsidi atau pun non subsidi,” jelasnya Kholil.
Tidak hanya itu saja tuntutan yang dibawa Aliansi Pemuda dan masyarakat tani Ke dinas pertanian. Akan tetapi diantaranya yakni Dinas Pertanian harus Mengoptimalkan Realisasi Program Kartani, Dinas pertanian harus Menerapkan E-RDKK secara transparan sehingga dapat diakses oleh publik, dan penyuluh dan Poktan harus melakukan Sosialisasi terhadap masyarakat secara inten
terutama di tengah optimalisasi penerapan Kartu Tani.
“Dua tuntutan lain adalah membuat kios disetiap desa agar terjangkau diakses oleh masyarakat dan apabila tuntutan kami tidak ada tindak lanjut selama 5×24 jam maka kami akan membanjiri bangkalan dengan masa yg lebih banyak,” tegasnya.
Sekertaris Aksi Zaini mengaku hanya bertugas secara administrasi dan mengumpulkan massa. Dia menympaikan secara keseluruhan peserta aksi kurang lebih 1300. Dan terbagi untuk pemuda sebagian dari desa karang tarunanya sekitar 600 orang.
“Gabungan dari mahasiswa 200 orang, Dan selebihnya dari masyarakat petani,” pungkasnya. (AK)