SAMPANG – Beredar video mesum remaja Sampang. Diketahui, video yang berdurasi 0,42 detik terlihat jelas remaja yang melakukan hubungan suami istri. Diketahui, salah satu pemeran dalam video mesum itu, merupakan salah satu siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sampang.
Mengetahui itu, Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Jawa Timur (Jatim) Wilayah Sampang mengerahkan Satuan Petugas Perlindungan Siswa (Satgas PS) Sampang agar menangani hal itu. Bahkan, Satgas itu diminta mengurus moral siswa SMK se kabupaten Sampang. Di sisi lain, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang meminta kepada Dinas Dinas terkait, agar menindak tegas sekolah terkait.
Budi Sulistyo kepala sekolah (Kepsek) SMK 1 Sampang membenarkan salah satu pemeran video mesum itu merupakan siswanya. Kejadian itu, sekitar beberapa bulan yang lalu, tetapi dilakukan di luar sekolah.
“Salah satu siswa yang menjadi pemeran video mesum tersebut kini sudah mengundurkan diri ” ucap pada Kabar Madura, Selasa (15/11/2022).
Melihat hal itu, Arbai Wiradinanda Kepala Seksi (Kasi) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Jawa Timur (Jatim) Wilayah Sampang akan memeprketat pengawasan kepada SMK-SMK se kabupaten Sampang.
Menurutnya, ia masih belum mendapatkan laporan terkait video hubungan intim siswa. Sehingga dirinya akan menindak lanjut dengan meneruskan printah Gubernur Jatim yang memerintahkan agar membentuk Satuan Petugas (Satgas) Perlindungan Siswa (PS). Artinya Kasi SMK itu akan bentuk Satgas PS untuk turun ke SMK se kabupatrn Sampang.
“Jadi kami akan terjun ke SMK-SMK, untuk memberikan sosialisasi Terkait perlindungan, moral dan moril, dan Etika, serta Estetika,” ujarnya pada Kabar Madura, Selasa (15/11/22).
Moh. Iqbal Fatoni anggota Komisi IV DPRD Sampang menegaskan, terjadinya video mesum yang beredar itu sunggu meresahkan dan perlu ditindak lanjuti demi menanggulangi moral yang sudah terlanjur merosot di sekolah terkait.
“harus ada tindakan tegas dari Dinas terkait kepada sekolah yang bersangkutan,” ucapnya, Kamis, (15/11/22).
Menurutnya, sebab di sekolah tersebut ada dua kasus, yang ke dua-duanya sama. Yakni, kasus pelecehan seksual dan siswa di sekolah tersebut yang melakukan bubungan intim. Artinya, moral siswa di sekolah itu perlu di servis atau diperbaiki. Hal itu harus dilakukan, sebelum kejadian semacam itu menular ke sekolah yang lain.
“Artinya, perlu penangan khusus terkait, moral-moral siswa yang ada di sekolah itu,” tegasnya.
Hal itu lantaran, ia lanjut menguraikan, Satgas PS yang direncanakan Dinas terkait, tidak mengerucut kepada SMKN 1 Sampang. Melainkan, meluas ke sekolah lainnya. Sedangkan permasalahan yang terjadi saat ini, ada di Sekolah terkait.
“Contohnya, dari cabang Dinas mendatangi Sekolah itu lalu mengarahkan langsung guru-guru yang ada serta siswa yang sudah terlanjur merosot moralnya,” tuturnya.
Selain itu ia juga mempertegas, agar ada penambahan pembelajara pada terkait moral. Sebab, apabila sudah terjadi dua kasus di sekolah itu, maka pembelajaran moral kurang menekan, atau kurang sukses di sekolah itu. Sehingga,Dinas terkait wajib hukumnya turun ke solah itu untuk menundak lanjuti sekolah tersebut.
“Jadi seperti itu solusi dan permintaan saya kepada Dinas terkait,” Paparnya.(md)