BANGKALAN – Target pencapaian Universal Health Coverge (UHC) di Kabupaten Bangkalan, sampai saat ini masih belum memenuhi syarat. Sebab syarat 95 persen dari total penduduk terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum terpenuhi.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, merencanakan launching UHC akan dilaksanakan pada momentum perayaan hari jadi Bangkalan, pada tanggal 24 Oktober mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyono mengatakan, sudah ada rencana launching UHC oleh Pemkab setempat. Meski demikian, pihaknya enggan berkomentar lebih terkait rencana tersebut. Sebab, ada juru bicara (Jubir) pelaksanaan UHC yang lebih berwenang.
Pria yang akrab disapa Yoyok ini hanya menyebutkan, tidak ada skema khusus yang menjadi atensi pada puskesmas jajarannya untuk kesuksesan UHC di Bangkalan. Karena menurut dia, puskesmas hanya pelayanan kesehatan yang wajib memberikan layanan terbaik.
“Sama seperti regulasi lama, puskesmas hanya pelayanan. Kami hanya intruksikan agar siap-siap saja. Layanan tetap terbaik,” jelas Yoyok, saat dihubungi, Jumat (14/10/2022).
“Memang benar ada rencana launching UHC, tapi lebih lanjutnya silahkan ke jubirnya, pak Agus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo),” ucap dia singkat.
Terpisah dari itu, Kepala Dinas Kominfo Bangkalan, Agus Sugianto Zain menyebutkan, rencana penerapan UHC itu harusnya dijelaskan oleh Dinkes. Tetapi yang pasti, penerapannya sudah diagendakan dengan menyediakan anggaran untuk kebutuhannya.
Bahkan, Agus mengungkapkan, bahwa Pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk UHC, sekitar Rp. 50 miliar di tahun 2023 nanti. “Jadi, kalau untuk di sisa tahun ini, kan sudah memasuki triwulan terakhir, kebutuhannya masih dihitung oleh tim anggaran,” kata dia.
Sementara itu, saat disinggung kepesertaan JKN yang masih belum terpenuhi, dia mengaku masih akan melakukan pendataan. “Pendataan itu dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mulai tangga 14 Oktober hingga 14 November mendatang,” ulasnya.
Sekedar informasi, dari total 1.083.000 populasi penduduk baru 88 persen yang tercover program JKN, butuh tambahan kepesertaan 77 ribu untuk mencapai UHC atau 95 persen kepesertaan jaminan kesehatan.