Pembangunan dan Rehab Sarpras SDN Birem 3 Tambelangan Sampang Bermasalah, CV AQJ Jaya Diduga Pakai Jurus Mabuk

SAMPANG – Demi menunjang sarana prasarana (Sarpras), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menggelontorkan dana miliyaran rupiah untuk pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah SDN di Kabupaten Sampang. Jum’at, 13/12/2024.

Namun faktanya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang kecolongan dalam melakukan pengawasan pelaksanaan rehab maupun pembangunan ruang kelas yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sampang.

Salah satu sekolah yang mendapatkan kucuran dana tersebut adalah SDN Birem 3, Desa Birem, Kecamatan Tambelangan tersebut mendapat kucuran anggaran sebesar Rp. 544. 317 618,33,-. (lima ratus empat puluh empat juta lebih) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk rehabilitasi sedang/berat.

Berdasarkan laman LPSE, pekerjaan tersebut dikerjakan oleh CV. AQJ Jaya yang beralamatkan di Dusun Demongan, Desa Aengsareh, Kecamatan Sampang.

Akan tetapi fakta dilapangan, pengerjaan proyek di sekolah tersebut diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan dijadikan lahan memperkaya diri oleh pelaksana proyek.

Salah satunya dalam penggunaan bahan material bangunan yang menggunakan abu batu yang dapat dipastikan dapat mengurangi kekuatan beton.

Hal tersebut dikatakan oleh warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya. Menurutnya pengerjaan proyek tersebut diduga dikerjakan asal-asalan. Iapun tidak menampik dalam pengerjaan rehabilitasi proyek tiga ruangan tersebut sarat dengan korupsi.

“Pekerjaan tersebut dari tangan ke tangan pak, dari pelaksana pertama di subkan ke orang kedua, kemudian di oper lagi kepada warga sekitar,” ucap salah satu warga sekitar yang meminta namanya tidak di publish.

Tak cukup sampai disitu, dua ruangan lainnya juga ada kejanggalan dalam rehabilitasi tersebut. Pihaknya juga mengatakan terdapat material yang di gunakan tidak sesuai menggunakan abu batu.

Menurutnya wajar saja jika pekerjaan tersebut tidak maksimal karena banyak pihak yang mengambil keuntungan, “Yang jelas dari pihak pertama hingga pelaksana di lapangan sama-sama mencari keuntungan, sehingga berpengaruh terhadap anggaran pelaksanaan pekerjaan tersebut,” sesalnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Abdul Rahman belum bisa dikonfirmasi, saat mencoba ditemui di ruangannya pihaknya sedang rapat.

“Mohon maaf mas, saya sedang rapat,”.singkat.(Md).