SAMPANG – Potensi kebakaran masih menjadi perhatian Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sampang. Selama 2024 ini, telah terjadi 114 peristiw kebakaran. Mayoritas dikarenakan human error. Jum’at, 20/09/2024
Kabid Pencegahan Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Daerah (DPKPD) Sampang Fatin Hamamah mengatakan, potensi kebakaran perlu diwaspadai. Perlu ada upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak meninggalkan api tanpa pengawasan.
“Kebakaran tidak mengenal waktu dan kondisi. Perlu waspada agar potensi ini dapat diminimalisir,” katanya.
Dalam kurun waktu 2024, tim damkar telah menangani 114 kejadian kebakaran.ratusan kejadian kebakaran itu, yakni 80 kebakaran lahan dan 34 peristiwa kebakaran rumah, toko dan kandang ternak
Sepanjang tahun ini , kebakaran paling banyak terjadi pada Oktober. “Oktober paling banyak. Hampir setiap pekan ada laporan,” ucapnya.
Hal ini terjadi karena pada bulan 10, merupakan puncak kemarau. Cuaca terik dan suhu yang lebih panas membuat kondisi lingkungan lebih kering. Sehingga, jika lalai saat menyalakan atau meninggalkan api tanpa diawasi, berpotensi menimbulkan kebakaran.
Fatin mengatakan, ada beberapa penyebab kebakaran. Di antaranya kelalaian. Titik api yang telah menyala apabila tidak dipantau akan menyebabkan kebakaran. Kebakaran dapat membesar dan merambat karena kondisi angin yang cukup kencang.
Selain itu, kebakaran juga terjadi karena korsleting listrik dan kecerobohan warga yang menyalakan api, namun tidak diawasi. Kelalaian dapat menimbulkan bencana. Karenanya, perlu diantisipasi agar potensi kebakaran dapat diminimalisir.
“Jika dipersentase, sekitar 60 persen kebakaran karena kelalaian warga meninggalkan api dalam kondisi menyala. Ada juga karena korsleting listrik. Pada prinsipnya jika ada api atau potensi api, harus diwaspadai,” jelasnya. (Md).