SAMPANG – Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Sampang dengan tegas menolak realokasi pedagang Pasar Srimangunan karena diprediksi akan melumpuhkan perekonomian. Dan juga menginginkan sistem pasar tetap bentuk tradisional.
Ketua APPSI Sampang Moh Hosen menyatakan, bahwa pihaknya sangat keberatan adanya realokasi pedagang Pasar Srimangunan yang harus terpisah antara pedagang satu dengan lainnya yang dimungkinkan tidak akan berjalan baik. Bahkan diprediksi perekonomian pedagang tidak normal hingga dua tahun lebih.
“Dan ditempat yang baru juga belum tentu laku seperti yang lama. Masih harus nunggu tahunan juga untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang akan dijual itu,” ungkapnya, Selasa 01/08/2023.
Menurut dia, tujuan audiensi yang dilakukan dengan dinas koperasi perindustrian dan perdagangan (Diskopindag) hanya ingin menjajaki dan membuktikan isu-isu yang berkembang dengan menampung pernyataan dari Kadis bahwa realokasi akan rampung pada bulan Agustus.
Sementara Sekretaris APPSI Sampang Ihsan Budiono menyampaikan, pihaknya tidak menolak kemajuan tapi menginginkan ada konsep pasar tradisional di Kabupaten Sampang yang juga senada dengan harapan masyarakat. “Karena kalau konsep Pasar dirubah seperti Mall, kami tidak sepakat. Karena perputaran ekonomi itu ada di Pasar tradisional,” pungkasnya. (FS)