Nelayan Sampang Terpaksa Migrasi ke Perairan Luar Daerah Untuk Menangkap Ikan

SAMPANG – Angin kencang yang melanda perairan Selat Madura dalam beberapa pekan terakhir membuat nelayan kecil Sampang kesulitan melaut. Karena itu, mereka terpaksa bermigrasi ke perairan Juanda untuk mencari ikan.

“Saat ini musim angin timur. Ada ratusan nelayan kecil asal Sampang yang babang, andun (migrasi) ke Juanda,” kata Nasir nelayan asal Sampang, Minggu, 11/06/2023.

Menurutnya angin kencang membuat gelombang jadi tinggi. Kondisi tersebut membahayakan keselamatan perahu kecil yang digunakan nelayan.

Selain itu, angin kencang saat ini juga membuat ikan-ikan di dalam laut menjadi susah ditangkap. Jaring yang digunakan nelayan pun kerap terbawa kencangnya tiupan angin yang membuat penangkapan ikan menjadi lebih sulit.

Asis mengatakan, angin di peraian Juanda dinilai lebih aman dibandingkan angin di perairan Selat Madura saat ini. Dia menyebutkan, ratusan nelayan kecil yang bermigrasi itu di antaranya berasal dari wilayah Kecamatan Sampang.

“Kalau angin kencang di perairan Wilayah Sampang sudah reda, mereka akan pulang lagi,” terang Asis.

Asis menambahkan, kondisi itu menyebabkan harga ikan mengalami sedikit kenaikan. Rata-rata para nelayan menangkap Udang karena harganya yang mahal.

“Saat musim angin timur seperti ini, nelayan tradisional di Sampang biasanya memang mengalami paceklik,” terangnya.

Salah seorang nelayan di Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Muhyani mengaku terpaksa mencari ikan di perairan Juanda Pasalnya, angin kencang musim timur yang sedang melanda membuatnya kesulitan mencari ikan.

“Kalau sudah dapat banyak, saya pulang ke. Nanti berangkat kesana lagi,” tandas Muhyani.

(Md)