Deklarasi Damai Pilkades Diwarnai Kericuhan Masa Bawa Sajam

BANGKALAN – Masa pemilihan kepala desa (Pilkades) Bangkalan sudah diambang mata, namun tampaknya kondusifitas masih belum seratus persen stabil. Sebab, deklarasi Damai yang digelar di Kantor Kecamatan Tanjung Bumi menuai kericuhan. Masyarakat mempertanyakan kenetralitas panitia terhadap salah satu cakades Desa Tagungguh pada Kamis, (04/06/2023).

Mantan Kepala Desa Tagungguh Mahmud mengatakan bahwa kejadian yang ada di kantor Kecamatan disebabkan, karena ada kesalahfahaman. Meski begitu, permasalah sudah diatasi dan kondusif.

“Hanya salah faham mas, dan sekarang sedang melakukan pemeriksaan surat suara,” tuturnya.

Sementara Camat Tanjung Bumi Imam Mahfud tidak jauh berbeda katerangannya, ia menyampaikan bahwa kericuhan yang terjadi disebabkan ada miskomunikasi. Kesalahfahaman tersebut terjadi panitia pilkades antar salah satu kubu cakades Desa Tagungguh.

“Iya kegiatan Deklarasi Damai sudah selesai, beda pemahaman saja dengan panitia dan pendukung cakades Tagungguh,” jelasnya.

Demi mengurai kericuhan pihaknya mengaku sudah mempertemukan kedua kubu, dan bisa menerima pencarahan yang diberikan. Dia tidak menampik soal adanya kericuhan yang terjadi, bahkan soal senjata tajam yang dibawa massa.

“Soal itu terjadi seketika, dan saya tidak begitu tahu menahu dari awal,” pengakuannya kepada Tim Redaksi Madura Raya.Id, saat ditemuinya.

Dia juga menegaskan penyebab kericuhan tersebut, karena ada keraguan terhadap panitia pilkades. Bahkan soal kenitralitas panitia terhadap kedua kubu yang dimaksud di desa tersebut.

“Meragukan netralitas panitia, Kubu Desa Tegungguh,” ungkapnya.

Kapolsek Tanjung Bumi AKP Ferry Riswantoro, mengaku masih belum bisa memberikan keterangan secara lengkap terkait sajam yang dibawa masyarakat. Pada waktu Deklarasi damai di kantor Kecamatan Tanjung Bumi. Dia masih menunggu intruksi dari Pimpinan Polres Bangkalan.

“Sampean langsung konfirmasi ke Humas Polres Bangkalan Saja Ya,” kata nya singkat.

(AK)