BANGKALAN – Kabel listrik bertegangang tinggi terlepas dari jangkarnya, petugas PLN abaikan keselamatan warga. Sebab, meskipun sudah diberitahu sampai saat ini kabel tersebut masih menjalar di tengah jalan, hanya diberi penyanggah bambu oleh warga Desa Tlokoh, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Rabu (30/11/2022).
Akibat jatuhnya kabel itu keselamatan masyarakat terganggu, kerena tak kunjung diperbaiki. Padahal sebelumnya sudah ada sebagian warga Kecamatan Kokop yang memberitahu langsung ke petugas PLN, Namun tetap saja seperti semula.
Salah satu warga berinisial MH mengatakan kabel yang melintan di jalan itu hanya diberi penyanggah dari bambu oleh warga. Hal itu dikarenakan oleh petugas PLN tidak datang memperbaiki kabel yang terlepas dari tiang tersebut.
“Jika tidak dikasih penyanggah, akan mengganggu orang yang lewat apalagi mobil,” tuturnya.
Dia menjelaskan saya dapat informasi dari masyarajat ada yang sudah menelfon petugas PLN. Namun sampai tiga hari kebel mengancam keselamatan warga setempat tidak ada tindakan sama sekali dari petugas.
“Kalau sudah diberi tahu tapi tidak diperbaiki, berarti petugasnya ini yang melalaikan tugasnya,” jelasnya dengan nada semakin tinggi.
Runtuhnya kabel dari tiang listrik, dimungkinkan karena berkarat dan rusak. Bahkan tidak hanya melintang ke jalan saja, akan tetapi kabel jenis Sambungan Rumah (SR) dengan tegangan 220 Volt.
Meski bertegangan rendah kabel ini bisa menghilangkan nyawa orang yang menyentuh kabel tersebut. Apalagi sebagian kabel SR itu dirakit menjadi 3 sampai 4 kabel, dan itu tidak menutup kemungkinan tegangan akan meningkat lebih besar lagi.
“Itu jatuh ke sawah warga, kalau terkena air takut menyetrum pemilik sawahnya. Jadi petugas PLN itu harus sigap dan siap tanggap seperti kejadian sekarang,” tegasnya.
Sebelumnya Redaksi Madura Raya.Id sempat bertemu dengan petugas PLN di daerah Warung Tiga dan Desa Cangkareman. Bahkan upaya membantu masyarakat, juga menyampaikan kejadian kabel terlepas itu ke pada petugas PLN. Namun sampai tiga hari berlalu kabel itu yidak kunjung diperbaiki, sampai warga beranggapan petugas PLN lalai mengerjakan tugasnya dalam melayani pelanggan. (AK).