BANGKALAN – Pupuk bersubsidi yang biasanya turun ke petani setiap tahun, kali ini masyarakat malah dibuat bingung untuk mendapatkannya. Pasalnya jatah kuota pupuk jenis Urea di Kabupaten Bangkalan menurun dari tahun sebelumnya. Sehingga Aliansi Pemudan dan Masyarakat tani mempertanyakan ketersediaan dan jatahnya saat pada dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Jumat (25/11/2022).
Salah satu masyarakat tani Kholil mengatakan jika mengacu pada kuota tahun lalu, pupuk bersubsidi jenis Urea untuk Bangkalan sebanyak 22.000 ton. Akan tetapi jatah tahun ini tidak sama bahkan jatahnya rubuan ton yang kurang.
“Tahun ini turun hingga 15.600 ton, berbeda jauh dengan tahun sebelumnya,” jelasnya.
Dia menyampaikan perbedaan kuota pupuk dengan tajun lalu berkurang sampai 4.000 ton. Bahkan tidak hanya Pupuk Urea saja yang menjadi keganjalan bagi kalangan petani. Juga termasuk Pupuk jenis NPK Phonska ikut berkurang kuotanya.
“Semula kuotanya sebanyak 13.000 ton, kini hanya dijatah 5.300 ton,” terangnya memalui pesan whatsapp kemarin.
Saat diakumulasikan dari kuota yang diterangkannya, ditemukan kekurangan jatah pupuk NPK Phonska sebanyak 7.700 ton. Menurut Kholil sangat disayangkan ketika ketersediaan pupuk itu menurun.
“Minimal sama dengan tahun lalu,” Tandasnya. (AK)