BANGKALAN – Bantuan sosial (bansos) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari alokasi 2 persen dana transfer umum (DTU) mulai dilakukan pendataan, salah satunya dilakukan pendataan terhadap nelayan.
Bansos subsidi BBM tersebut, dalam rangka penanganan inflasi pasca kenaikan harga BBM. Tercatat ada 4.569 nelayan yang sudah terdata, namun yang memperoleh bansos hanya sekitar 560 nelayan.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Muhammad Zaini mengatakan, pendataan para nelayan ini berdasarkan kartu usaha kelautan dan perikanan (Kusuka), sehingga penentu dapat atau tidaknya itu sudah menjadi keputusan pemerintah pusat.
Zaini menyebutkan, Besaran bantuan subsidi BBM ini senilai Rp. 600 ribu per nelayan, dan akan dicairkan melalui Bank BRI. Bantuan tersebut dikhususkan terhadap nelayan bukan kepada kelompok budidaya.
“Setiap nelayan akan kebagian Rp. 600 ribu yang dicairkan melalui Bank BRI. Bantuan itu, dikhususkan untuk kebutuhan belanja BBM perahu dan bantuan itu hanya sekali saja,” kata Zaini saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).
Selain itu Zaini mengakui, bahwa bansos subsidi BBM untuk para nelayan memang belum merata. Menurut data dari instansinya itu ada sekitar 4.569 nelayan. Akan tetapi, yang mendapatkan bantuan hanya 560 nelayan.
“Memang banyak yang tidak mendapatkan bansos, karena untuk mendapatkan bansos itu berdasarkan kartu kusuka dan penentunya dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (Faiq)