SAMPANG – Setelah seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023/2024, masih sekolah jenjang SMA/SMK negeri di Sampang kekurangan siswa. Penyebabnya salah satunya, karena jumlah lulusan SMP di sekitar sekolah terbilang minim. Sehingga kuota belum bisa terpenuhi. Rabu, 26/03/2025.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya mengatakan bahwa sekolah jenjang SMA/SMA yang sangat miris yakni SMAN 4 Sampang di Jala Kramat Sejak tiga tahun terakhir, jumlah peserta didik baru tidak pernah mencapai batas minimal rombongan belajar (Rombel).
“Kami mensinyalir hal ini diakibatkan dari kurangnya kreatifitas pengelola sekolah, sehingga tidak banyak siswa yang memilih disana,” kata
Mas’udi menyebut, SMAN 4 menjadi sekolah dengan jumlah kekurangan paling tinggi mencapai 31 siswa. “Artinya kekurangan sampai dua kelas,” ujarnya.
Upaya kekurangan siswa, Cabdin Sampang akan mengatasinya lewat kerja sama dengan Pemkab dan Koni. Untuk memberikan kesempatan kepada anak dalam hal atlet berkolaborasi dengan SMA 4 tersebut.
Sehingga Cabdin (ekstrakurikuler) berkolaborasi dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) untuk menunjang para siswa masuk ke sekolah tersebut.
“Cara ini diharapkan dapat meminimalisasi sekolah pinggiran yang kekurangan siswa, ” terangnya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk, meningkatkan jumlah murid di sekolah SMA dalam mengembangkan potensi siswa dalam bidang olahraga serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan siswa. Membangun kerja sama dan jaringan antara sekolah dan KONI
“Dengan kolaborasi ini, sekolah SMA dapat menawarkan program-program olahraga yang menarik dan berkualitas, sehingga dapat menarik lebih banyak siswa untuk masuk ke sekolah tersebut, ” harapnya.
Beberapa contoh program yang dapat ditawarkan antara lain, Program pelatihan olahraga, kompetisi olahraga antar sekolah, pengembangan tim olahraga sekolah, pelatihan kepemimpinan dan karakter bangsa melalui olahraga.(Md).
