SAMPANG – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sampang menegaskan bahwa tidak ada pemotongan paksa Beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar). Yang ada adalah pengumpulan biaya pengelolaan, pembinaan, bimbingan, dan pendampingan penerima KIP untuk pengembangan akademik dan non-akademik berdasarkan kesepakatan dengan penerima KIP.
Hal ini disampaikan oleh Ketua STKIP PGRI Sampang kepada seluruh penerima KIP. Menurut Ari Wibowo melalui Ketua lembaga mutu internal Heni Adhianata, mengatakan kehadiran mahasiswa dalam klarifikasi ini merupakan respons positif terhadap isu yang ada.
“Kami sangat berterima kasih atas respons dan kontrol sosial yang diberikan oleh para mahasiswa,” ujarnya. Sabtu, 09/11/2024.
Heni Adhianata, menegaskan bahwa tidak pernah melakukan pemotongan uang KIP Kuliah. ketua lembaga penjaminan mutu Internal STKIP PGRI Sampang tersebut, menjelaskan bahwa pemotongan yang dilakukan adalah deposit untuk kegiatan di luar perkuliahan, seperti almamater, tas kuliah, dan wisuda.
Disebutkan, bahwa ada beberapa pembiayaan yang tidak dicover oleh KIP Kuliah. Berikut rinciannya:
Biaya pendukung pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Biaya asrama.
Biaya kegiatan pembelajaran dan penelitian yang dilaksanakan secara mandiri.
Biaya wisuda.
Biaya jas almamater atau baju praktikum.
Biaya personal atau pribadi yang tidak terkait langsung dengan proses pembelajaran.
“Biaya-biaya seperti tersebut itu bisa dibebankan pada mahasiswa penerima KIP Kuliah, namun tetap harus mempertimbangkan kemampuan ekonomi dari mahasiswa yang bersangkutan,” paparnya.
Heni juga menerangkan, bahwa kami sebelumnya sudah mengumpulkan mahasiswa dengan walinya, untuk menyosialisasikan program pengembangan akademik untuk jenjang pendidikan kedepannya.
“Dan disitu sudah dijelaskan dan disepakati oleh para mahasiswa dan walinya, “tegasnya.
Sementara salah satu mahasiswa Abel yang masih di Semester III penerima KIP dirinya merasa terbantu dengan langkah yang dilakukan oleh Kampus kami, Soalnya kami difokuskan untuk belajar.
“Terima kasih buat pemerintah, karena sudah membantu melalui uang KIP, semoga ke depannya, program ini terus berjalan, semakin baik dan sukses,” harapnya. (Md).