SAMPANG – Mengawali masa kampanyenya diwilayah Madura khususnya Kabupaten Sampang yang menjadi Basis Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2,Khofifah Indar Parawansa dan Cawagub Emil Elestianto Dardak (Khofifah – Emil) lebih memilih untuk menghadiri kunjungan ke Pasar Srimangunan serta Ziarah ke Makam Raden Panji Mohammad Noer yang sekaligus Gubernur pertama dari Madura di Jawa Timur. Jum’at, 27/09/2024
Dimana diketahui masa kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Timur dimulai hari ini 25 September hingga 23 November 2024.
Khofifah mengatakan sesuai adab, syariat memulai titik perjalanan, adalah dengan berziarah kemakam tokoh bangsa, yakni Makam Raden Panji Mohammad Noer yang dinobatkan sebagai Gubernur pertama dari Madura di Jawa Timur sehingga Presiden Bung Karno pernah bilang, jangan sekali-kali Melupakan sejarah never leave. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah,”ujarnya
khofifah, menegaskan, sejarah-sejarah ini akan menjadikan dasar program pasangan (Khofifah – Emil). Menggunakan pengalaman sejarah untuk mendesain masa depan Jawa Timur. Kami mengajak masyarakat merenungkan kembali filosofi Jer Basuki Mawa Beya yang tertera di lambang kebanggaan Provinsi Jawa Timur.
“Jer Basuki Mawa Beya, sebuah pepatah Jawa yang bermakna setiap keberhasilan, kebahagiaan, kesuksesan dalam hidup berawal dan membutuhkan pengorbanan, kerja keras, berbagai upaya serius,serta harus diperjuangkan secara seksama untuk meraihnya,” ucapnya.
Khofifah juga menyampaikan kekagumannya terhadap sosok Gubernur ke-7 Jatim tersebut. Terutama, karena sosok RPH. M. Noer diketahui memegang teguh semangat ‘Agawe Wong Cilik Melu Gemuyu’ atau membuat rakyat kecil ikut bahagia. Hal tersebut membuat sosok R. P. M Noer sangat dicintai oleh masyarakatnya.
“Orang-orang Jawa Timur yang ada di sini atau sedang merantau di luar Jatim pun kalau ditanya siapa gubernur Jawa Timur menjawabnya adalah, Haji Muhammad Noer. Selebihnya adalah penerusnya. Beliau ini sangat melekat di hati rakyat,” kata Khofifah
Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu untuk penentuan hari Kampanye Terbuka, agar tidak berbenturan dengan agenda dari pasangan calon lainnya.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, yang saat ini kembali bertarung di periode keduanya itu mengatakan, jika hanya menyapa masyarakat tidak ditentukan wilayah dan harinya.
“Semua boleh bersapa di mana saja,” katanya.
Khofifah menegaskan, pihaknya bersama tim kampanye akan efektif melakukan kampanye secara tatao muka, sementara untuk kampanye terbuka masih terus akan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara pemilu, terkait waktu dan tempatnya.(Md).