SAMPANG – Seorang sekretaris desa (sekdes) berinisial HI dan anggota DPRD di Sampang Iwan Efendi dilaporkan ke polisi karena diduga menganiaya warga. Kini polisi tengah mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi.
Salah satu terlapor Iwan buka suara terkait laporan itu. Ia membenarkan ada pertemuan dengan korban. Namun ia membantah melakukan penganiayaan.
Iwan Effendi membenarkan adanya penganiayaan terhadap salah satu anggota LSM Formabes.
Dalam keterangannya, Ia menepis atas dugaan yang beredar bahwa yang menganiaya korban (Maskur) adalah dirinya. Namun, pada saat kejadian penganiayaan dia bersama segerombolan orang kepercayaannya.
“Saya memang ada di tempat penganiayaan. Tetapi bukan saya yang menganiaya korban,” ungkapnya saat memberikan klarifikasi kepada awak media, Kamis, (10/08/2022).
Penganiayaan yang menimpa pada korban kata Iwan, tidak ada hubungannya dengan pengerjaan proyek pokmas. Hanya saja dirinya mendapatkan informasi dari orang kepercayaannya kalau ada pertemuan dengan korban di warung kopi.
“Saya datang ke tempat pertemuan di warung kopi itu tujuannya agar bisa mengkondisikan. Akan tetapi, penganiayaan itu tidak bisa dikendalikan,” ungkapnya.
“Bahkan saya datang ke tempat pertemuan itu merelakan waktu turun dari gedung Dewan saat ada pembahasan Banggar,” tambahnya.
Ia menegaskan, kejadian penganiayaan itu bukan persoalan pengerjaan proyek pokmas. Bahkan, hubungan antara korban dengannya sangatlah baik.
“Tidak mungkinlah seorang anggota Dewan secoroboh itu menganiaya masyarakat,” tepisnya.
Sementara diberita sebelumnya, Maskur mengungkapkan anggota dewan itu menganiaya di bagian muka sebelah kiri, dekat dengan kuping. Sedangkan Maskur tidak mengingat siapa yang memukul bagian hidung hingga patah tulang dan mengalami pendarahan sampai dirawat di rumah sakit.
“Si oknum anggota Dewan itu memukul muka bagian kiri dan yang mukul untuk bagian hidung saya tidak ingat. Sementara waktu saya harus menjalani perawatan di RSUD Sampang karena patah tulang hidung dan pendarahan,” ungkapnya.(mohdy)