Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang Masih Tinggi

SAMPANG-Jumlah penduduk miskin di Kabupeten Sampang masih tetap tertinggi di Jatim, bahkan angka tersebut mengalami kenaikan pada Maret 2020 – 2021 Padahal berbagai program pengentasan kemiskinan telah digelontorkan pemerintah pusat, namun angka kemiskinan tidak mengalami penurunan yang sangat signifikan, kamis/10/08/2022.

Program pengentasan kemiskinan itu antara lain melalui Program Keluarga Harapan yang disalurkan untuk 46 ribu KK (Kepala Keluarga). Selain itu melalui program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maupun Kartu Indonesia Pinter (KIP), termasuk pula akses rumahnya diperbaiki jika tidak layak huni mengunakan data by NIK (Nomor Induk Kependudukan).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang selama Maret 2020 – 2021 jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Sampang bertambah 12,49 ribu jiwa dari 224,74 ribu, pada Maret 2020 menjadi 237,23 ribu jiwa meningkat 5,56 persen
Kemudian berdasarkan persentase Penduduk miskin di Kabupaten Sampang dalam rentang waktu satu tahun tersebut mengalami peningkatan 4,30 persen dari 22,78 persen pada Maret 2020 menjadi
23,76 persen pada Maret 2021
Dikonfirmasi di ruang kerjanya Wahyu Wibowo Koordinator Fungsi Status Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, membenarkan jika Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang tertinggi se Jawa Timur

Dijelaskan pola pendekatan yang dilakukan BPS melalui Survey dengan perhitungan Makro
Diungkap Garis Kemiskinan pada Maret 2021 jumlahnya 391.032 per kapita/bulan, dibanding tahun 2020 angka Garis Kemiskinan bertambah 16.124 per kapita/bulan

Menurutnya yang dimaksud Garis Kemiskinan suatu kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikatagorikan Miskin, sedangkan Penduduk Miskin merupakan Penduduk yang memiliki rata rata Pengeluaran per kapita/bulan dibawah Garis Kemisknan
Masih menurut Wahyu Wibowo, faktor kemungkinan penyebab meningkatnya angka Kemiskinan akibat dari Pandemi Covid-19 dan belum maksimalnya pemulihan yang menyebabkan masyarakat masih enggan melakukan akivitasnya

Menanggapi kondisi Kemiskinan di Kabupaten Sampang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sampang, Umi Hanik Laila menegaskan tidak dalam kapasitas mengomentari data dari BPS
“Kami tidak berhak mengomentari hasil data dari BPS, tapi fakta yang dirilis BPS sudah seperti itu,” tuturnya

Namun Ia mensandingkan dengan data Penduduk Miskin Ekstrim dari jumlah Penduduk Ekstrim yang dikeluarkan oleh TN P2K bahwa Kabupaten Sampang berada di urutan ke 5 tertinggi dengan angka 7,31 dari Kabupaten/Kota se Jawa Timur

“Konsep ini merupakan standar perhitungan yang digunakan oleh Negara lain dan mulai di adopsi oleh Indonesia,” imbuhnya
Selain itu Ia sempat menyinggung salah satu faktor yang mempengaruhi perhitungan Persentase Penduduk Miskin karena tidak singkronnya data Penduduk miskin dan kondisi tersebut hampir dialami juga oleh Daerah lain.(mohdy)