Harap Bantuan Pemerintah, Siswa SMPS Al-Lathifi Belajar Di Gasebo Warkop

SAMPANG – Semangat siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) Al-Lathifi, Dusun Kasangkah, Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang patut diacungi jempol. Meskipun sarana dan prasarana (Sarpras) tidak mendukung berjalannya kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kondisi tersebut bisa dilihat dari kondisi gedung sekolah yang mereka tempati untuk menuntut ilmu terbilang tidak layak. Bahkan untuk tetap berlangsungnya KBM harus numpang di teras rumah milik warga setempat.

Dan di sekolah tersebut untuk memiliki dua ruang kelas harus menyekat ruangan dengan papan triplek antara
kelas VII dan VIII. Namun pada akhirnya KBM tetap tidak maksimal.

“Apalagi saat jalannya penyampaian materi praktek seperti puisi kadang tidak kondusif. Saya saja kadang tidak bisa konsentrasi saat mengajar, apalagi murid,” ungkap Musrifah Guru setempat, Senin 31/07/2023.

Yang paling memprihatinkan, siswa-siswi harus terpaksa melaksanakan proses KBM di sebuah Gasebo atau gardu warung kopi. Para guru sengaja membawa siswanya untuk belajar di lokasi itu sebagai bentuk siasat agar anak didik bisa lebih fokus, mengingat suasana lebih tenang dan bersentuhan langsung dengan alam.

“Belajarnya lebih efektif di gardu karena suasananya tenang dibandingkan di kelas karena kan dua kelas digabung satu,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPS Al-Lathifi Nurahmat menyampaikan, bahwa semua siswa yang bersekolah merupakan warga Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung. Dan orang tua siswa enggan menyekolahkan anaknya ke lembaga lain lantaran lokasinya cukup jauh. Sehingga harus memaksakan anak menggunakan sepeda motor yang sangat beresiko.

“Untuk jumlah siswa kini sebanyak 48 siswa diantaranya, kelas VII 17 Siswa, VIII 17, dan IX 14 Siswa,” terangnya.

Terkait kondisi Sarpras, dirinya mengaku telah berupaya dengan mengajukan batuan rehabilitasi ruang kelas terhadap pemerintah namun tidak disetujui. Bahkan pengajuan fasilitas penunjang KBM seperti komputer juga tidak disetujui.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada pemerintah terutama Pemkab Sampang agar memperhatikan kondisi sekolah SMPS Al-Lathifi demi maksimalnya proses KBM siswa.

“Kami menginginkan siswa di sini sama dengan siswa di sekolah lainnya yang maju, bisa belajar dengan nyaman dan tenang, serta mampu mengoperasikan komputer,” pungkasnya. (FS)