SAMPANG – Sejumlah sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, harus tetap berjalan meski dibiarkan tanpa Kepala Sekolah (Kepsek). Padahal, kekosongan itu sudah berjalan sejak tahun 2022 hingga 2023.
Padahal, peran Kepsek sangat penting untuk jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM). Tak hanya perihal itu, fungsi Kepsek juga penting untuk mengatur administrasi sekolah serta memantau kinerja tenaga pendidik dalam melakukan inovasi metode pembelajaran.
Saat dikonfirmasi, Kepala Disdik Sampang Edi Subinto menyatakan, pengisian kekosongan jabatan Kepsek di Kota Bahari saat ini masih dalam proses. Sedangkan jumlah sekolah yang tanpa Kepsek atau kosong diperkirakan sebanyak 102 sekolah.
“Kalau gak keliru ada 102 sekolah yang kosong, saat ini masih dalam proses, tunggu saja,” jelasnya , Jumat,21/7/2023.
Menurut Edi, untuk mengisi jabatan Kepsek pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat karena persyaratan untuk menjadi Kepsek sudah berubah, yakni calon Kepsek saat ini merupakan lulusan dari guru penggerak dan bukan lagi dari kegiatan diklat calon Kepala Sekolah (Cakep).
“Sekarang masih masa transisi, karena sebelumnya itu calon kepala sekolah harus mengikuti kegiatan Diklat Cakep. Kegiatan Diklat Cakep mulai tahun kemarin ditiadakan, jadi saat ini masih proses di guru penggerak,” imbuhnya.
Sedangkan jumlah guru penggerak yang ada di Sampang ada sekitar 30 orang. Artinya, jumlah tersebut masih jauh untuk memenuhi kursi jabatan Kepsek yang kosong. Apalagi Guru penggerak belum juga bisa dipastikan semua berproses menjadi Kepsek.
“Kokosongan kepala sekolah itu bergilir, dan itu karena purna tugas dan ada yang meninggal,” pungkasnya. (FS)