Tingkatkan IPM di Bidang Pendidikan, Disdik Sampang Gelar TOT Pengurus PKBM

SAMPANG – Untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang menggelar kegiatan Training Of Trainer (TOT) pada pengurus dan pengelola data pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) se-Kabupaten Sampang, di aula Disdik setempat. Senin, 17/07/2023.

Dampak yang diharapkan, dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan. Juga punya kemampuan yang bagus dalam menyusun perencanaan penyelenggaran pendidikan.

Rahmad Aryanto Kabid Pembinaan PAUD dan PNFI Disdik Sampang mengaku kegiatan yang bersumber dari Dana DPA Disdik Sampang itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Pengelolaan Anggaran dan Sistem Pengelolaan Satuan Pendidikan yang efektif dan akuntabel berdasarkan Perencanaan Berbasis Data.

Data yang diperoleh media ini, dari Kabid Pembinaan PAUD dan PNFI, Rahmad Aryanto melalui Kasi Pengelolaan PNFI Abd Rahman, bahwa kegiatan Trainer Of Trainer (TOT) ini mengundang 34 PKBM se Kabuoaten Sampang, dengan sasaran pengurus dan pengelola data PKBM.TOT melalui Bidang Pembinaan PAUD dan PNFI yang diresmikan oleh Edi Subinto selaku Kepala Disdik diikuti oleh 68 Peserta dari 34 Satuan Pendidikan PKBM.

“Tujuan kegiatan ini, untuk meningkatkan kemampuan pengurus dan pengelola data PKBM dalam menyusun rencana penyelenggaraan pendidikan non formal secara tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga mampu meningkatkan SDM di Kabupaten Sampang, yang dampaknya dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan,” katanya.

Edi Subinto menyatakan bahwa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) mempunyai peran strategis dalam Pemetaan akses Pendidikan di Kabupaten Sampang
“Khususnya Pendidikan yang melalui jalur Non Formal,” ujar Edi Subinto.

Training Of Trainer (TOT) merupakan perencanaan berbasis data dan manajemen berbasis sekolah. Sasaran kegiatan ini, pengurus dan pengelola data PKBM.

“Pusat kegiatab belajar masyarakat (PKBM), mempunyai peran strategis dalam pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Sampang, khususnya pendidikan yang melalui jalur non formal. Oleh karena itu, kegiatan TOT ini diharapkan mampu menjadi upaya untuk menyusun rencana penyelenggaraan pendidikan non formal secara tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Edi Subinto.

Edi Subinto berpesan, dalam menyusun penyelenggaraan pendidikan dapat memperhatikan 4 hal pendekatan yaitu, pertama pendekatan teknokrat pendekatan yang berorientasi pada data dan kebutuhan.

Kedua, pendekatan partisipatif pendekatan yang memberdayakan peran para stakheholder pendidikan yang mampu memberikan sumbang pemikiran, ide dan gagasan dalam penyelengaraan pendidikan non formal.

Ketiga, pendekatan top down pendekatan yang memperhatikan tercapainya visi dan misi pemerintah daerah khususnya di bidang pendidikan.

Keempat, pendekatab bottom up pendekatan yang memperhatikan masukan, usulan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga program yang direncanakan dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi masyarakat itu sendiri.
(Adv)