SAMPANG – Kurangnya perhatian atau pemeliharaan oleh Dinas lingkungan Hidup Perumahan dan Permukiman (DLH Perkim) Kabupaten Sampang, terhadap dua alat berat di tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Gunung Maddah, menyebabkan penanganan sampah terbilang lamban.
“Dua alat berat berupa bego dan alat dorong sampah sekarang dalam keadaan mati sehingga tumpukan sampah terjadi menggunung di TPA,” ungkap Sodik penjaga TPA setempat, Jumat, 14/07/2023.
Bahkan kondisi tersebut sangat disayangkan, karena kedua alat dengan harga fantastis itu dibiarkan kepanasan dan kehujanan, sehingga seakan-akan tidak lagi dibutuhkan.
“Dua alat berat tersebut sudah lama tidak beroprasi karena rusak, dan bak sampah juga sudah banyak yang rusak, apalagi kalau malam listriknya kadang hidup kadang mati ini saya kurang tahu, kenapa?,” Tutupnya.
Sementara itu, Kadis DLH Perkim Sampang Faisol Ansori menyatakan, bahwa alat berat di TPA Gunung Maddah ada beberapa jenis dan masih bisa digunakan setiap hari. Namun, untuk lebih rinci bisa langsung ke Kabid Kebersihan dan Kepala TPA.
“Kalau saya secara umum saja, alat berat di sana (TPA Gunung Maddah) sudah dioperikan sesuai dengan peruntukannya. Misalnya ada yang dorong, ngangkat Sampah,” pungkasnya.
Sedangkan menurut Kabid Kebersihan dan Persampahan DLH Perkim Sampang Aulia Arif membenarkan, bahwa alat yang sudah tidak difungsikan tersebut hasil pengadaan tahun 2008, sehingga terkesan tua dan mengalami kebocoran, maka perlu adanya alat pengganti.
“Karena yang pertama itu ada kebocoran pada saat memasukkan sampah, sehingga sekarang tidak dioperasikan. Tapi bukan berarti tidak operasi total, karena sudah ada alat pengganti dari hasil bantuan oleh Kementerian,” terangnya.
“Kalau Buldosernya bekerja setiap hari, tapi untuk Bego yang kecil itu situasional. Artinya bekerja sewaktu-waktu dibutuhkan. Kalau untuk penerangan di TPA, kami akan segera memperbaiki,” pungkasnya. (FS)