Ragam  

Seakan Tak Punya Solusi, Dinas Instruksikan Petani Tembakau Tetap Tenang

SAMPANG – Selama dua hari intensitas hujan di Kabupaten Sampang terbilang tinggi meskipun sudah masuk musim kemarau.

Dan cuaca yang tidak menentu itu membuat sejumlah petani tembakau di Kecamatan Camplong menjadi resah.

Sebab, dengan seringnya turun hujan pada pertengahan musim tanaman, bisa berdampak buruk pada kualitas tembakau, sehingga daun menjadi rusak yang berakibat gagal panen.

Hal itu disampaikan oleh petani dari Dusun Gendis, Desa Rabasan, Kecamatan Camplong Jusek, bahwa pertumbuhan tanaman tembakau akan rusak ketika menerima air hujan secara berlebihan.

Hal itu atas beberapa informasi yang ada di daerah lain melalui media sosial (Medsos), yang menayangkan beberapa tanaman tembakau milik petani gagal panen karena diguyur hujan terus menerus.

“Tentu khawatir, tanaman saya bernasib sama, jadi saya sering mengecek takut tiba-tiba layu,” tuturnya , Senin, 10/107/2023.

Atas kondisi cuaca yang tidak menentu itu, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa pasrah dan berharap agar kemarau berjalan panjang.

“Untuk saat ini kondisi tembakau saya masih baik, tapi misalkan diguyur hujan terus menerus akan mati juga,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian  dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang Suyono mengatakan, bahwa kondisi cuaca tidak bisa ditebak. Namun, prediksi badan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG), iklim di seluruh indonesia saat ini sudah memasuki musim kemarau lebih kering karena fenomena El nino.

Atas kondisi cuaca seperti sekarang, pihaknya berarap agar semua petani, khususnya di wilayah Sampang tetap tenang, yang terpenting tanaman tembakau tidak tergenang air.

“Jadi para petani harus membuat saluran air agar dapat mengalir ketika hujan turun,” pungkasnya. (FS)