Kurangnya Pengawasan Mega Proyek JLS Mengecewakan

Lemah nya pengawasan dari pihak Pemerintah Juga Dinas berdampak Kepada mutu dan kualitas pekerjaan mega proyek Jalan lingkar selatan ( JLS ) Kota Sampang

Membuat masyarakat berasumsi kalau memang adanya kesengajaan atau istilahnya terjadi kongkalikong, dimana seyogianya berjalan sebuah pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perencanaan dan program pemerintah tidak lepas dari pengawasan pemerintah.
Pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Sampang kembali menjadi sorotan publik. Proyek yang dianggarkan Rp204 miliar itu memiliki kerusakan, padahal pembangunan masih dalam pengerjaan. Adapun kerusakannya adalah, Tembok Penahanan Jalan (TPJ) atau plengsengan. Kerusakan itu berlokasi di jakan Mangkumi Kelurahan Polagan Kecamatan Sampang. Pasalnya, proyek itu ditarget tahun ini Rampung.
Diketahui sebelumnya, JLS menjadi sorotan sebab curi Listrik. Hal itu menjadi sorotan, hingga pihak PLN dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang melakukan Sidak ke pengerjaan tersebut.

Menyikapi itu, anggota Komisi III DPRD Sampang Abdus Salam mempertanyakan keprofesionalan pekerja JLS sebab pekerjaan belum selesai plengsengan sudah rusak.
“Terkait keprofesionalan pekerja JLS, itu perlu ditanyakan,” ucapnya pada Kabar Madura, Rabu (4/8/22).

Selain itu, ia juga mempertanyakan kualitas proyek pembangunan yang anggrannya meminjam itu.
“Pembangunan seperti apa. Masak bisa, baru bangun malah sudah rusak,” ungkapanya.

Menurutnya, setelah mendengar informasi itu DPRD Sampang akan melakukan rapat terkait sidak ke lapangan. Meskipun sebelumnya pernah sidak terkait JLS yang curi listrik.

“Kami akan rapat dulu. Baru kami sidak,” tuturnya.
Ia juga beranggapan, pihak pekerja tidak melakukan penelitian tanah sebelum membangun. Sebab, di titik terjadinya kerusakan plengsengan itu, merupakan tanah tambak. Tentunya memerlukan perhatian lebih.
“Di tanah itu kan wilayah tambak,” jelasnya.
Saat ditanya, kapan akan turun sidak, politisi Partai Demokrat itu masih belum bisa menentukan jadawalnya. Namun, waktu sidak akan diberitahukan setelah komisi tiga rapat.

“Nanti kalau sudah dirapatkan, kami akan beritahu teman-teman media,” imbuhnya.
Dikatakannya, di sidak nanti ia akan melajukan banding hasil. Yaitu capaian pengerjaan proyek JLS. Sebab di sidak pencurian listrik JLS pekan lalu, proyek itu masih 35 persen.
“Sekalian nanti kami akan melihat perkembangan pembangunan itu.
Selain pekerja yang menjadi sorotan Dewan, ia juga mempertanyakan sistem pengawasan pihak konsultan dan dinas terkait. Menurutnya,

seharusnya pengawasan juga memperhatikan kuwalitas pekerjaan secara cermat.
“Kalau anggapan sementara kami, rusaknya plengsengan, karena pekerjaan yang asal-asalan,” paparnya. (Mohdy)