SAMPANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) harus lebih serius dalam meningkatkan perkembangan Desa Wisata. Sebab, dalam anugerah desa wisata indonesia (ADWI), ada dua Desa Wisata belum memenuhi syarat. Sehingga, tidak bisa berpartisipasi.
Seperti Wisata mangrove Srepang (WMS) Spot Desa Marparan, Kecamatan Sreseh dan Wisata Kampung Melon Napote di Dusun Marenget Barat, Desa Bira Timur, Kecamtan Sokobanah.
Kebid Pariwisata Disporabudpar Sampang Endah Nursiskawati meyatakan, bahwa saat ini pihaknya masih bingung untuk mengajukan desa wisata ke ADWI. Alasannya, karena masih banyak Desa Wisata yang belum memenuhi indikator penilaian. Salah satunya, belum memiliki homestay. ”Marparan masih belum punya homestay, dan napote harusnya naik lagi, tapi Pokdarwisnya kurang aktif,” kata dia, Kamis, 06/07/2023.
Menurut Endah, meskipun Desa Wisata tersebut sudah memiliki homestay atau penginapan bagi wisatawan, tapi perlu ditunjang oleh fasilitas. Sebab, homestay yang ada harus dilengkapi failitas. Misalnya, seperti kamar yang ada di hotel. Sehingga, wisatawan yang datang bisa menikmati liburan dengan tenang.
Endah menjelaskan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pembinaan. Dengan cara, setiap desa wisata harus melakukan pengembangan. Sebab, pihaknya mengklaim sudah memberi pendamping wisata di lapangan.
”Kami siap dan pastinya harus siap. Dan petugas kami selau ada di lapangan untuk memantau perkembangan Desa Wisata yang ada di Sampang,” pungkasnya.
Konfirmasi terpisah, Pemuda pelopor Bidang Pangan Wisata Kampung Melon Napote, Kecamtan Sokobanah Mahfud mengatakan, bahwa Pokdarwis yang ada di Kampung Melon Napote, itu rata-rata para pekerja yang ada disekitar. Artinya, bukan tidak aktif. ”Kalau homestay alhamdulilah sudah ada sejak lama,” ucapnya.
Sedangakan menurut salah satu badan kerja sama antar desa (BKD) dan Pembina WMS Ridla’i menyampaikan, bahwa pihaknya memiliki fisi pembangunan ke depan. Namun, hal itu masih pelan-pelan. Sebab, untuk masuk ke ADWI, pihaknya mengaku bahwa wisata kawasan tersebut masih banyak kekurangan.
”Seperti homestay dan kapal wisata masih satu. Namun kami tetap optimis ke depannya,” terangnya.
Ridla menegasakan, bahwa WMS itu merupakan desa wisata kawasan yang terdiri dari lima Desa. Diantaranya, Desa Klobur, Marparan, Disanah, Junok dan Labuhan. Namun, yang sudah berkemabnga hanya Desa Klobur dengan Spot wisata Berung Ngambeng. Sedangakan di Desa Marparan, itu dikenal dengan Spot Marparan. ”Jadi biar tidak salah fokus, karena banyak orang hanya menyebut Marparan, padahal ini wisata kawasan,” tegasnya. (FS)