Ragam  

M. Naufal Attaqy Petenis Cilik Yang Pendam Cita-cita Besar Untuk Jadi Atlet Kelas Dunia

SAMPANG – Rasa bahagia itu masih tampak pada raut wajah M. Naufal Attaqy setelah keluar sebagai juara 1 doble kategori usia (KU) 12 di Disway Tenis Surabaya pada Jumat, 23/06/2023 lalu. Padahal, anak yang tumbuh besar di Jalan Merak, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang itu, masih duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), di perumahan Barisan Indah, Kelurahan Gunung Sekar. Tapi, dia sudah memendam cita-cita menjadi atlet kelas dunia.

M. Naufal Attaqy mengaku suka pada tenis sejak umur 6 tahun. Sebab, keluarganya termasuk penyuka cabang olahraga (cabor) tersebut. Dia memulai latihan pertama kali di lapangan wijaya yang sekarang menjadi Alun-alun Trunojoyo. Hal itu dilakukan setiap sore dan hari libur sekolah. ”Waktu itu bermain dengan teman-teman,” jelasnya kemarin, Kamis, 06/07/2023.

Naufal sangat senang menjadi juara satu di ajang Nasional. Bahkan, kebahagian itu juga datang dari semua keluarganya. Namun, rasa senang bukan tanpa alasan. Tapi, juara tersebut menyatu dengan cita-citanya menjadi atlet tenis kelas internasional. ”Dan juga suka main bola,” ucapnya.

Setelah lulus sekolah SD, Naufal sudah memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan sekolah ke Ibu Kota. Dalam benaknya, Jakarta adalah pusat atlet berptrestasi. Sehingga, dia sangat ingin ke sana (Jakarta). ”Kalau guru-guru juga ikut bangga, tapi tidak pernah tanya kapan saya main dan di mana,” terangnya.

Pada saat bertanding, Naufal mengatakan tidak pernah takut kepada lawan. Sebab, dia sudah berlatih dan sering mendengarkan arahan dari pelatih. Seperti fokus dan tetap profesionalisme. Sehingga, rasa ragu hilang terbawa optimisme yang kuat.

Berkat ketekunannya belajar, M. Naufal Attaqy menjadi kebanggan keluarga. Bahkan, semua sanak famili mendukung cita-cita yang diinginkannya. Terbukti, Naufal sudah menorehkan prestasi sejak tahun 2020. Seperti lolos ke semifinalis New Armada Cup 2020 di Magelang dan semifinalis UTR Oracle, Sidoarjo.

Tahun 2012, dia masuk semifinalis UTR oracle di Kediri dan menjadi Finalis RR tenis Jogjakarta 2022. Di tahun yang sama, dia masuk semifinalis Gopay Junior Superseries di Jakarta dan finalis Junio Junior di Jogjakarta.

Lalu, tahun ini pernah masuk semifinalis Piala Tugu Muda Semarang, menjadi finalis Piala Rektor Unesa Surabaya seri 1 dan 2. Dan yang terakhir, di keluar sebagai juara 1 Disway Tenis Surabaya. Prestasi tersebuit masih belum memuaskannya. ”Saya masih ingin bertanding ke mana-mana, ke luar negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, orang tuanya, Arifin mengaku bangga terhadap anaknya. Bahkan, prestasi yang diraih itu, berkat semua dukungan. Termasuk Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Sampang. Dan juga semua pelatih yang telah mengajar dengan baik. ”Kebanggaan ini bukan hanya milik kami, tapi semua warga. Semoga ke depan anak saya bisa lebih banyak mengahrumkan daerah,” harapnya.

Sementara Ibunya, Nufia Risqon Zahida hanya berucap syukur kepada Allah SWT. Sebab, bagi dia, doa orang tua karena diterima Tuhan. Sehingga, dalam pertandingan, Naufal diberikan kelancaran. ”Dan terpenting kondisinya sehat. Ya, mudah-mudahan cita-citanya bisa terkabul. Kami sebagai orang tua tetap mendukung. Karena kami lebih bangga menjadi atlet dari pada di rumah main Handphone,” tandasnya. (FS)