Ragam  

Irigasi Tersier Untuk Kembangkan Sektor Pertanian Di Pedesaan

SAMPANG- Budidaya tanaman membutuhkan air agar sesuai dengan kebutuhan agar lahan tidak kekurangan dan terjadi kekeringan. Lahan pertanian yang kekurangan air akan menyebabkan aerasi udara menjadi terganggu dan suplai oksigen dalam tanah tidak lancar. Bahkan, perkembangan tanaman menjadi tertunda, kualitas dan kuantitas produksi menurun, rentang terhadap serangan hama dan penyakit, serta menyebabkan layu hingga kematian bagi tanaman, Hal ini di rasakan dan di butuhkan warga Sampang tepatnya Didesa Petapan Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang.

Pembangunan Irigasi air tanah dangkal tersier untuk keberkembangan perekonomian.
Karena, untuk irigasi Sekundernya sudah ada. Hal itu diungkap langsung oleh Penanggung Jawab (PJ) Kepala Desa (Kades) Petapan Juniman, kamis (04/08/2022).

Menurutnya, pembangunan irigasi air tanah dangkal tersier sangat diperlukan oleh Desa Petapaan, Sebab di Petapan Irigasi sekundernya sudah ada.
“Sekundernya sudah ada, jadi tinggal tersiernya,” ucapnya

Penjelasannya, untuk irigasi primer desa petapan dari Waduk Klampis Dari irigasi promer itu nantinya mengalir pada irigasi sekunder. Sedangkan dari sekunder akan ke saluran tersier. Sehingga, saat irigasi tersier itulah masyarakat dapat mengalirkan air ke tanaman mereka.

“Sudah jelas. Dari primer ke sekunder, sekunder ke tersier, sedangkan tersier ke sawah,” ungkapannya.

Dikatakannya, masyarakat Petapan mayoritas petani yang setiap tahunnya menanam tiga jenis tanaman. Masing-masing, padi, cabe, dan tembakau. Tiga jenis tanaman ini sangat membutuhkan air saat musim kemarau.
“Jadi kalau musim kemaru, kami kesulitan air,” katanya.

Ia melanjutkan, alhasil masyarakat banyak yang tidak bercocok tanam saat musim kemarau. Kejadian seperti itu yang membuat pemuda Petapan merantau ke luar pulau. Sebab lapangan kerja mereka (sawah) tidak bisa ditanami lagi.
“Jadi pemuda sini banyak yang merantau, bahkan ke Malaysia, hanya untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.

Ia berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melirik masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan itu. Sebab setiap tahun, saat mus kemarau pihaknya tidak menanam.
“Mudah Dinas terkait infastruktur ini dapat mendengar jeritan kami,” pungkasnya.(mohdy)