SAMPANG – Kompetisi menjadi katalis untuk mengenali dan mengasah potensi diri siswa. Selain itu, siswa bisa memiliki daya juang dan belajar mengevaluasi diri. Upaya meningkatkan kompetensi dasar siswa, yaitu literasi dan numerasi, masih perlu ditingkatkan, Senin, 26/06/2023.
Melalui kompetisi antarsiswa, siswa diharapkan di kota Sampang dapat mengidentifikasi dan menggali potensi, serta mengevaluasi diri.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset danTeknologi (Kemendikbudristek) melalu Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), sudah menyediakan beragam perlombaan. Untuk menunjang bakat siswa yang ada diseluruh tanah air. Jadi, sekolah dan guru perlu membina dan mendampingi. Tujuannya, agar siswa tersebut mampu merealisasikan pengetahuan.
Mustakim, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Sampang, mengatakan pemerintah sudah menyediakan bermacam perlombaan. Diantaranya, Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Penelitin Siswa Indonesia (OPSI) dan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Selain itu, juga ada Festival Literasi Siswa Indonesia (FLSI), Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI), Olimpiade Olahraga Siswa Indonesia (O2SI).
”Dan juga lomba debat bahasa indonesia dan national school debating championship,” terangnya.
Mustakim menjelaskan, literasi dan numerasi penting karena menjadi tolak ukur kompetensi siswa di era global. Kemampuan literasi dan numerasi yang kuat juga menjadi salah satu indikator sumber daya manusia berdaya saing, mampu berpikir kritis, dan kreatif.
“Di Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, kompetensi literasi dan numerasi itu fondasi yang harus dimiliki semua peserta didik. Esensi literasi tidak hanya memahami (teks), tapi juga untuk mengevaluasi, merefleksi, dan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari,” katanya.
Untuk itu, pihaknya peru juga berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik. Juga tenaga pembina melalui pelatihan-pelatihan. Jadi, kalau faktor utama itu sudah dilakukan, tujuan meningkatkan kompetensi peserta didik pasti tercapai.
”Tapi untuk kompetisi yang berjenjang dilakukan seleksi tingkat cabdin sebelum lanjut ke tingkat provinsi maupun nasional. Sedangkan kompetisi yang langsung, itu bisa dikirim ke tingkat nasional. Tapi perlu dilakukan pendampingan. Misalnya, Olimpiade Sains Nasional (OSN),” pungkasnya.
(Md)