Ragam  

Adanya Penyakit LCD, Pedagang Hewan Tidak Terpengaruh Penjualan Harga

SAMPANG – Kasus penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menerpa ternak di sebagian Wilayah di Kota Sampang. Namun, kondisi ini tidak banyak berpengaruh terhadap aktivitas pedagang sapi di Pasar Hewan Sampang, Rabu, 14/06/2023.

Namun, Pemkab Sampang tetap terus melakukan pengawasan terhadap sapi yang sakit dan masuk pasar hewan, Rabu, 14/06/2023.

Pedagang dan sapi di Pasar Hewan Sampang tampak masih ramai. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, transaksi jual beli sapi diperkirakan akan terus meningkat. Mengingat Pasar Hewan di Sampang menjadi supplier sapi di Madura.

Salah seorang pedagang sapi asal Desa Kemuning, Kecamatan Sampang Nurul Huda, 36, mengatakan, aktivitas Pasar Hewan di Sampang tetap ramai. Munculnya penyakit LSD tidak banyak memengaruhi aktivitas pedagang.

Menurutnya, pedagang sudah mengetahui perbedaan sapi sehat dan sakit. Karena itu, ketika ada sapi tidak sehat alias sakit, pasti dijauhi atau tidak dibeli oleh pedagang.

“Gak pengaruh, meski ada penyakit LSD, Pasar Hewan Sampang tetap ramai. Karena pedagang sudah paham, kalau sapi sakit dihindari dan tidak dibeli. Pedagang juga tidak mungkin membawa sapi sakit ke pasar hewan,” katanya.

Kepala Disperta KP Sampang Suyono mengatakan, aktivitas pedagang di Pasar Hewan Wonoasih tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya juga tidak dapat berlakukan pembatasan atau pengetatan. Karena Pasar Hewan menjadi supplier sapi di Sampang.

“Sampai Sejauh Ini petugas dilapangan belum menemukan atau laporan terkait Penyakit tersebut,” Ucapnya.

Jika memang ada untuk segera melaporkan jika ada temuan atau indikasi hewan ternak sakit.

Sedangkan disisi lain tempat mengingat menjelang lebaran kurban untuk sapi yang di anggarkan pemkab Sampang melalui Tholkah, kepala Bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) yang disampaikan Asroni, bahwasanya hewan kurban yang akan tersalurkan pemkab Sampang dipastikan aman dari penyakit.

“Pihak Pemkab Sebelum memilih mana yang layak dan bebas dari penyakit kami sudah melalui proses, jadi hewan kurban sebelum masuk ke pemkab dipastikan aman tidak terjangkit penyakit,” Ucapnya.

Diketahui anggaran hewan kurban di 2023 mencapai Rp. 690 juta bertambah dibandingkan tahun kemarin yang Rp. 510 juta.

(Md)