SAMPANG – Sebagian Para petani garam di Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, mulai menggarap tambak saat cuaca panas di musim kemarau tahun ini. Ada sebagian petani mulai menikmati panen garam meski belum mendapat hasil maksimal, Senin, 05/06/2023.
Mutakhal petani garam asal Pangarengan mengatakan, Meski masih mendapat hasil sedikit, awal panen petani garam ini diuntungkan dengan harga yang terbilang tinggi.
Sebagian masyarakat Kecamatan Pangarengan bekerja sebagai petani garam. Mereka mulai menggarap tambak garam saat musim kemarau telah tiba.
Tingginya harga garam ini dikarenakan pasokan garam dari para petani masih minim.
“Harga garam ditakutin akan kembali turun di angka Rp250.000 pada saat panen raya mulai bulan Juli,” kata Takhal, petani garam
Makanya kami garab lebih awal karena harga garam saat ini mahal, sehingga kita masih bisa menjual dengan harga sekarang, jika nanti di pertengahan di takutan harga garam bisa turun, apalagi saat ini cuaca tidak menentu.
Hal itu karena hasil panen garam bergantung dari terik matahari. Sehingga saat cuaca panas saat ini dimanfaatkan para petani garam.
“Dengan menggarap tambak, para petani yang telah panen lebih awal meraup untung besar karena harga garam masih tinggi,” Terangnya.
Sebelumnya dari dinas Kabid Perikanan dan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat M. Mahfud, Mengatakan tahun ini mendapatkan target produksi garam sebanyak 12.000 ton. Lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dipatok target 22.000 ton. Realisasi strategi pencapaian target nantinya akan dilakukan saat petambak garam sudah mulai melakukan produksi.
Pihaknya juga berharap, harga garam di Bulan Mei 2023 tetep stabil diangka 350 ribu hingga 400 ribu perkarung dengan ukuran karung 50 kilogram.
“Kami berupaya mencapai target semaksimal mungkin. Namun hasilnya nanti tergantung kondisi cuaca. Jika cuacanya terik maka produksi garam bisa bagus. Dan bukan tidak mungkin target bisa terlampaui,” pungkasnya.
(Md)