SAMPANG – Musim kemarau telah tiba. Musim ini menjadikan penanda bagi perajin genteng di Dusun Tlambah Tengah, Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang, untuk bekerja keras memproduksi genteng, Minggu, 04/06/2023.
Pasalnya, para perajin Genteng di Desa Tlambah masih menggunakan cara manual untuk mengeringkan genteng dengan cara dijemur. Musim kemarau juga menandai naiknya pesanan dari luar daerah.
“Saat musim kemarau seperti ini, kami mengebut produksi karena penjemuran mudah dengan sinar matahari. Kalau musim hujan biasanya produksi kami kurangi,” Ucap Muhammad.
Menurutnya, dengan datangnya musim kemarau membuat proses produksi jadi semakin cepat. Musim kemarau juga menandai produksi Genteng para perajin naik signifikan.
Muhammad mengaku, sekali produksi biasanya dirinya bisa menghasilkan 1.000 buah genteng. Selama ini, genteng dari Karang Penang banyak dipesan warga Sampang Sampai keluar Kota bahkan se-Indonesia
Produk genteng Karang Penang dikenal karena kualitasnya. mohammad mengatakan, keunggulan genteng Karang penang dipengaruhi oleh kualitas tanah liat untuk bahan baku produk tersebut. Di samping itu, tangan-tangan terampil para perajinnya turut menentukan kualitas, dan kuantitas.
“Wajar, genteng Karang Penang diminati masyarakat berbagai daerah hingga Se-Indonesia, ada barang kualitas ada harga terjangkau” Terangnya.
Muhammad melanjutkan, untuk membuat genteng tersebut menggunakan mesin press. Mesin tersebut dia pesan khusus. Cara pembuatannya menggunakan tanah liat yang diolesi solar. Setelah itu dimasukkan ke mesin untuk dicetak. Tanah liat yang dia bawa sendiri dibeli per mobil pikap Rp130 ribu.
Begitu tanah datang, dia harus membersihkannya terlebih dahulu. Sebab, tanah tersebut masih ada rumput dan bekas padi. Menurut dia, saat ini bahan baku tanah masih mudah didapatkan. Dia menuturkan, untuk tanah ini tidak boleh sembarangan karena harus kualitas terbaik. Jika tidak, genteng bakal gampang pecah. Dengan modal yang secukupnya kami juga berharap kepada pemerintah Daerah agar pengrajin Genteng di Sampang Khusunya perlu di perhatikan, Karena para pembuat genteng masih kebanyakan menggunakan secara tradisional, yang membuat pembuatan lama dan sedikit hasilnya.
Sedangkan permintaan genteng, tinggi sehingga para pembuat kewalahan akan pesanan
“Jadi kami harap setidaknya para pengrajin genteng bisa diperhatikan oleh pemkab untuk lebih bisa dikenal lagi bahkan bisa dijadikan objek wisata,” Harapnya.
(Md)