Ragam  

Batu Kerikil di Perempatan Torjun Bahayakan Pengendara Imbas Dari Proyek Pelebaran Jalan Nasional

SAMPANG – Pengerjaan proyek pelebaran jalan nasional di Kecamatan Torjun, dikeluhkan warga. Pasalnya, bongkahan dan material galian ditambah Batu kerikil berhamburan ke jalan dan mengganggu aktivitas warga. Belum lagi, akses warga keluar masuk ke Desa menjadi terhambat, Selasa, 23/05/2023.

Proyek tersebut belum lama ini dikerjakan. Hingga saat ini, progres pengerjaan masih dalam tahap penggalian tanah dan pengaspalan namun sampai saat ini belum dikerjakan.

Arik 25, warga Kecamatan Torjun Dusun Kristal, mengaku senang karena jalan itu diperlebar. Namun, pengerjaan proyek mengganggu aktivitas warga. Sebab, tanah bekas galian banyak yang dibiarkan menumpuk di pinggir jalan. Akses jalan ke 4 Desa jadi terganggu dari imbas Pelebaran jalan tersebut sehingga banyak pengendara jatuh akibat batu kerikil yang berhamburan ke jalan.

Semenjak pengerjaan jalan tersebut dimulai, dia menjadi kesulitan untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Sebab, debu yang beterbangan di pinggir jalan kerap memasuki rumah, apalagi batu kerikil di perempatan Torjun arah desa Torjun Dusun Kristal sampai ke 4 Desa Membahayakan pengendara, alhasil banyak pengendara yang jatuh.

”Seharusnya pihak kontraktor harus lebih paham dimana di perempatan arah ke Utara tersebut posisi Jalanya menurun apalagi pas di lampu rambu ditambah batu kerikil bekas dari pelebaran jalan banyak yang berhamburan ke tengah jalan jalan,” ucapanya.

Lebih lanjut dikatakannya, kondisi kerikil dijalan tersebut semakin berserak dan berdebu apalagi musim panas.
“Apalagi sama-sama kita tau kalau di sini sangat ramai kendaraan yang melintas. Karena merupakan jalan menuju 4 Desa. Sehingga, jarang sepi kendaraan saking padatnya,” katanya.

Dia berharap proyek pelebaran jalan segera selesai. Pihak pelaksana pengerjaan proyek juga harus lebih memperhatikan dampak yang ditimbulkan.

Hal senada juga diungkapkan Sakur warga jeruk porot, pengendara motor yang sering melintas di jalan tersebut. Mengeluhkan terkait pekerjaan proyek pelebaran jalan tersebut.

”Ini kan ada galian. Kalau tidak secepatnya dikerjakan ini menimbulkan banyaknya kecelakaan akibat pekerjaan pelebaran jalan tersebut, mengingat sudah banyak korban yang jatuh,” kata Sakur yang sehariannya keluar masuk lewat jalan tersebut.

Kabid Teknik Dinas PU Bina Marga, mengaku tidak mempunyai kewenangan terkait proyek tersebut. Sebab, kegiatan itu tanggung jawab Dinas PU Bina Marga Jawa Timur. Dia berjanji segera berkoordinasi dengan pemprov supaya keluhan masyarakat bisa segera diatasi. ”Kami akan koordinasikan dulu dengan dinas terkait,” Pungkasnya.

(Md)