Bangkalan – Dugaan serangan terhadap seorang kepala desa (kades) di Bangkalan bukan menggunakan senjata api (Senpi). Sebab, kerusakan yang terjadi pada mobil yang ditumpangi Syaifuddin, terlalu besar dan disenyalir menggunakan alat lain.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya membenarkan adanya insiden tersebut, dan sudah menerima laporannya.
“Iya itu memang dilaporkan penembakan,” tutur AKP Bangkit saat ditemui diruang kerjanya, pada Selasa (02/05/2023).
Dia menegaskan bahwa setelah melakukan oleh TKP, pihaknya menduga kuat bukanlah penembakan. Melainkan ada kerusakan atau pengrusakan biasa.
“Kepastian nya masih kami dalami ya, karena biasanya bekas tembakan tidak sebesar itu,” ungkapnya.
Sementara tragedi upaya penembakan yang dialami oleh Kepala Desa (Kades) Kelbung, Syaifuddin (27) beserta keluarganya itu, terjadi pada Jumat (28/4/2023) selepas pulang dari pengajian. Tepatnya di jalur menurun di Jalan Dusun/Desa Kelbung, Kecamatan Galis sekitar pukul 22.30 WIB.
Mobil Toyota Avanza warna putih bernopol L 1042 XI itu, berisi tujuh orang penumpang termasuk dirinya. Kala itu mobil di kemudi oleh Suki (25), yang tidak lain adalah adik sepupu kades Kelbung.
“Ada saudara saya di belakang naik sepeda motor, dia melihat seperti ada sesuatu mantul dari pintu mobil. Namun tidak ditemukan apa-apa, tidak ada bekas menyerupai serpihan proyektil. Tetapi saya mendengar jelas suara ‘dor’, bunyi letusan,” katanya dikutip dari media Tribun Madura.com yang ditulis oleh wartawan bernama Ahmad Faisol.
Syaifuddin juga menegaskan bahwa letupan yang didengarnya berasal dari pistol atau pun senjata api. Sebab, suara itu tidak hanya dirinya yang mendengar, melainkan sang sopir juga mendengar hal yang sama.
“Saya sudah melapor keesokan harinya. Semoga peristiwa kemarin bisa menjadi atensi pihak kepolisian, karena ini menjadi ancaman bagi saya dan keluarga,” Tandasnya setelah diwawancarai Ahmad Faisol wartawan Tribun Madura.co. (AK/red)