Ragam  

GPMJ Lebih Memilih Bertakbir Di Musollah Dari Pada Di Jalanan

BANGKALAN – Puncak bulan suci ramadan Generasi Pemuda Manoan Jaya (GPMJ) menolak melakukan takbir keliling. Sebab, hal tersebut dinilai kurang sempurna dan bisa menimbulkan adanya musibah.

Sehingga suara-suara emasnya selalu menggelegar dijagat raya, khususnya dibawah atas musholla. Tepatnya di Desa Manoan, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, (22/04/2023).

Ketua GPMJ Abdur Rohman mengajak rekan-rekannya untuk tidak ikut andil dalam melakukan takbir keliling. Selain kerena membahayakan, juga akan menghilangkan sebagian keutamaan-keutamaan yang tersirat pada malam Idul Fitri.

“Tentu jika kita melaksanakan takbir di musolla, tidak ada kekhawatiran seperti halnya takbir keliling di jalanan,” jelasnya.

Apalagi Konvoi atau takbiran keliling berpotensi menambah kemacetan dan dapat menyebabkan gangguan ketertiban. Bahkan takbir keliling dapat membahayakan keselamatan masyarakat karena kegiatan tersebut kerap menggunakan mobil bak terbuka.

“Meskipun bertakbir itu tidak harus di masjid ataupun di dibawah atap, setidaknya kita menghidari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan dan sebagainya,” kata Abdur sapaan akrabnya.

Gema takbair dengan varian saura berbeda yang dimiliki oleh pemuda manoan menjadi kesemangatan tersendiri, untuk berlomba-lomba meraih keberkahan dan keutamaan Malam Idul Fitri. Bahkan tidak hanya suaranya melainkan nada-nada yang dilantunkan juga beda dari yang lain, tanpa menghilangkan nada yang biasanya.

“Lebih seru lagi jika berduet dan adu ketajaman suara dalam memperindah kalimat-kalimat takbir secara per hurufnya,” ungkap pemuda perjaka itu.

Senada dengan apa yang disampaikan Subhan Jamil asal Kota Pontianak Kalbar, menikmati lebaran di Madura lebih terkesan dan seru. Karena sebagian suara orang di Madura lumayan bagus dan saat melafalkan kalimat takbir lebih fasih.

“Takbir kelilingan juga mempunyai manfaat jika ditarik dalam kekompakan. Sayangnya jika berlarut-larut sampai tengah malam tidak bagusnya membuat kesal orang karena ramai dengan spiker yang terlalu keras,” ungkapnya. (AK)